INIPASTI.COM – Bumi akan mengalami fenomena alam yang super indah malam ini, Supermoon.
Nama resminya adalah Perigee-Syzygy, yang berarti bulan terbentuk penuh dan dengan posisi paling dekat dengan bumi. Namun para ahli astronomi di NASA (National Aeronotics and Space Administrastion) memberi nama ‘Supermoon’, agar masyarakat lebih mudah menerimanya.
Peristiwa yang bakal terjadi malam ini, merupakan kejadian langka, setelah sekitar hampir 70 tahun. Disebutkan bahwa posisi supermoon ini merupakan jarak yang terdekat dengan bumi sejak Januari 1948 lalu, dan kita tidak akan melihat fenomena itu lagi sampai 2034 nanti.
“Ketika bulan purnama membuat jarak orbit terdekatnya dengan bumi, maka dia akan kelihatan hingga 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang. Itulah sebabnya dia disebut supermoon,” kata para ahli NASA.
Sebagai fenomena langka, tentu saja para pencinta astronomi dan penggemar fotografi alam tak ingin melepaskan kesempatan ini. Nah, bagaimana cara menikmati supermoon ini, berikut beberapa saran dari para astronom NASA.
Ada dua kesempatan langka untuk bisa melihat bulan pada posisi terbesar, yaitu saat sekitar matahari terbenam di hari Senin, dan Selasa dinihari. Pada hari kedua, bulan akan sekitar matahari terbenam.
“Perbedaan jarak dari satu malam ke depan akan sangat halus, sehingga jika berawan pada hari Senin, maka akan keluar pada hari Selasa,” kata Nuh Petro, ilmuwan untuk misi Lunar Reconnaissance Orbiter NASA. “Setiap kali setelah matahari terbenam, akan lebih bagus. Saat bulan penuh, akan meningkat pada waktu yang hampir bersamaan dengan matahari terbenam. Jadi saya sarankan agar Anda keluar setelah matahari terbenam, atau setelah gelap dan bulan adalah sedikit lebih tinggi di langit.”
Bulan akan mencapai kembali garis orbitnya tak lama sebelum matahari terbit, Selasa besok.
Bulan akan berbentuk elips selama kira-kira 28 hari orbit, yang berarti bahwa jarak dari bumi ketika itu benar-benar bervariasi penuh. Namun selama dua hari penuh, bulan purnama selalu tampak besar di sepanjang cakrawala, di mana ada efek yang membuatnya tampak lebih besar.
“Ada ilusi optik di sini, sehingga bulan tampak benar-benar besar,” kata Jackie Faherty, seorang astronom di American Museum of Natural History. Dia menambahkan, “untuk melihat bulan dekat dengan cakrawala, Anda mendapatkan ilusi optik di mana otak Anda tidak cukup tahu bagaimana menafsirkan ukuran bulan dengan bangunan dan cakrawala.”
Tips ‘Menembak’ Supermoon
Untuk mengabadikan momen langka ini, Bill Ingalls, fotografer senior dari NASA memberi tips khusus. “Jangan membuat kesalahan dengan memotret bulan dengan sendirinya tanpa mengacu pada apa-apa,” kata Ingalls. Dia menyarankan agar para fotografer pemburu fenomena alam memanfaatkan alam sebagai ‘bingkai’ yang cantik untuk sang supermoon.
Bagi fotografer amatir yang mengandalkan smartphone, Ingalls mengatakan, “Anda tidak akan mendapatkan bulan raksasa dalam posisi tembak yang bagus, tetapi Anda dapat melakukan sesuatu yang lebih indah, termasuk beberapa latar yang menarik. Pikirkan tentang berada di daerah perkotaan di mana itu sedikit lebih terang.”
Selain itu, kata Ingalls, meski menggunakan peralatan yang lebih canggih seperti pengaturan white balance daylight, namun untuk menembak supermoon, cukup mengandalkan cahaya yang datang dari matahari.