INIPASTI.COM, MAKASSAR – Surat Edaran dengan kop surat Gubernur Sulawesi Selatan beredar di Kabupaten /kota, dimana dalam surat tersebut berisi tentang imbauan untuk menghindari kegiatan syirik, atau berbau unsur pornografi untuk menghindari bencana.
Namun surat tersebut terdapat beberapa kesalahan, baik dari segi penulisan maupun persuratannya. Pertama yaitu surat tersebut, tidak memiliki tanggal ditetapkannya.
Yang kedua dari segi, kop surat menggunakan kop surat Gubernur Sulsel. Sementara yang bertandatangan langsung adalah Wagub Sulsel, padahal Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah masih berada di Makassar.
Selanjutnya pada penggunaan kata dari bahasa inggris tertulis ‘predessecors’ yang harusnya ‘predecessor’.
Pada bagian atas atas surat menyatakan ditujukan kepada seluruh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan ini memuat himbauan untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan norma sosial dan agama di wilayahnya masing-masing.
Seperti diketahui sejak menjabat sebagai Wakil Gubernur, sebagian staf di ruang kerja Wagub pun terganti. Hanya satu orang saja yang masih ditempatkan untuk membantu para staf baru tersebut.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulsel Asmanto Baso Lewa mengakui surat edaran tatersebut adanya. Namun sebenarnya masih dalam bentuk draft, bukan secara resmi untuk diedarkan.
Menurutnya, ada kesalahan komunikasi, staf Wagub (A Sudirman Siluman, tes) yang mengira ini sudah final karena ditandatangani . Padahal ini masih konsep, untuk selanjutnya akan ditindak lanjuti oleh kesbang mengenai isi dari surat tersebu
“Apa yang beredar ini karena miss komunikasi, di staf pak wagub adalah pegawai baru yang bertugas belum terlalu lama dan paham tata laksananya itu dengan baik. Begitu liat surat ditandatangani langsung diberi nomor dan stempel padahal ada proses selanjutnya,”ujarnya
(Iin Nurfahraeni)