INIPASTI.COM, CANBERRA – Mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, menarik pencalonannya menjadi Sekretaris Jenderal PBB, Jumat (29/7). Penarikan dirinya itu dilakukan setelah Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menilai Rudd tidak layak untuk posisi Sekjen PBB.
Namun Pemimpin partai Konservatif Turnbull membantah telah melibatkan politik dalam keputusan kabinetnya untuk tidak membiarkan mantan pemimpin Partai Buruh itu kembali muncul di permukaan. Bagaimanapun, Rudd merupakan kandidat Australia dalam perebutan kursi Sekjen PBB untuk menggantikan Ban Ki-moon.
“Apakah pemerintah percaya? Kita percaya! Apakah saya sebagai perdana menteri percaya bahwa Rudd cocok untuk peran itu? Penghakiman saya dipertimbangkan adalah bahwa ia tidak!” tegas Turnbull kepada wartawan di Canberra yang ditulis Reuters.
Rudd, Perdana Menteri Australia dua periode (2007-2013), adalah pemimpin Partai Partau Buruh. Dia dikenal sebagai tokoh polarisasi di Australia karena persaingannya dengan mantan PM Australia yang juga dari Partai Buruh, Julia Gillard. Persaingan keduanya dianggap telah menjatuhkan satu sama lain dianggap kudeta internal partai.
Dia dianggap sebagai lompatan yang terlalu jauh terhadap kursi puncak di PBB, di mana jabatan itu digilir berdasarkan geografi dan Eropa Timur adalah satu-satunya wilayah yang wakilnya belum pernah tercatat sebagai Sekjen PBB. Sekjen PBB saat ini, Ban Ki-moon yang berasal dari Korea Selatan, merupakan representasi dari Asia.
Mengenai pengunduran dirinya dari pencalonan Sekjen PBB tersebut, perwakilan resmi Rudd mengatakan, dia tidak akan melanjutkan pencalonannya.
“Sebuah nominasi oleh pemerintah tidak diberikan kepada Rudd. Itu hanya akan membuatnya hanya sekadar berdiri di samping 12 kandidat lainnya dari seluruh dunia,” ujar pernyataan resmi dari pihak Rudd yang dikutip Reuters.
Sebaliknya, Perdana Menteri Selandia Baru John Key justru mendorong penuh mantan perdana menteri Selandia Baru Helen Clark untuk berkompetisi menggantikan Ban Ki-moon dari kursi Sekjen PBB.