INIPASTI.COM – Semarang,- Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Mentan SYL terus mendorong peningkatan produktivitas komoditas strategis salah satunya kedelai. Mengantisipasi kelangkaan benih kedelai agar tidak terjadi lagi pada tahun mendatang, digelar rapat koordinasi Kesiapan Benih Kedelai Tahun 2022 hari Rabu lalu (29/12).
Plt. Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Takdir Mulyadi, menyampaikan tahun 2022 nanti akan ada program khusus mendukung ketersediaan benih kedelai. “Kita akan lakukan perbanyakan benih sumber, kemudian sertifikasi dan pengawasan peredaran benih, pemberdayaan produsen benih, pengembangan petani berbasis korporasi supaya bisa naik kelas,”ujar Takdir.
Diungkapkan Takdir rencana Kementan tahun 2022 akan melakukan perbanyakan benih sumber kedelai di Balai Benih Provinsi seluas 155 ha dengan taksasi calon benih sumber 279 ton, kemudian Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Kedelai seluas 25.690 ha, Pemberdayaan Produsen Benih seluas 500 ha dengan taksasi calon benih sekitar 900 ton kg serta Pengembangan Petani Produsen Benih Kedelai Berbasis Korporasi Petani (P3BTP) seluas 500 ha dengan taksasi calon benih sekitar 900 ton. “Dengan begitu tahun depan kita harapkan tidak ada kendala penyediaan benih kedelai, mudah-mudahan kita bisa mendongkrak produksi kedelai nadsional,” tandas Takdir.
Sinergitas juga sangat penting untuk mendukung hal ini. Takdir menegaskan Direktorat Perbenihan siap mendukung Program Pengembangan Kedelai TA 2022, salah satunya dengan memanfaatkan hasil kegiatan P3BTP benih kedelai tahun 2021 dan kerjasama Litbang (BPTP) yang siap panen di tahun 2022.
Takdir juga berharap untuk mengantisipasi keterbatasan benih kedelai, meminta agar seluruh daerah mendukung ketersediaan benih kedelai melalui polygeneration flow, jabalsim dan atau sertifikasi melalui pemurnian varietas.
Sementara itu Direktur Aneka Kacang dan Umbi Amirudin Pohan menyatakan intervensi pemerintah tetap akan dilakukan untuk membantu petani kedelai. Menurut catatannya alokasi bantuan pertanaman kawasan kedelai tahun 2022 seluas 52 ribu ha baik di Pusat dan Daerah/Provinsi dengan kebutuhan benih sejumlah 2.040 ton di 16 provinsi, serta alokasi korporasi kedelai seluas 1.000 ha dengan kebutuhan benih sekitar 50 ton di 2 provinsi (Jawa Tengah dan Jawa Barat). “Butuh komitmen dan dukungan dari produsen serta institusi terkait kesiapan benih sumber,” kata Amir Pohan.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menuturkan perlu adanya peningkatan produktivitas kedelai lokal dari yang saat ini sekitar 1,5 ton per hektare. Ia menuturkan, kunci peningkatan produktivitas adalah dengan menggunakan benih unggul.
Suwandi mengatakan, persiapan benih itu akan membantu dalam periode penanaman kedelai secara lebih luas tahun 2022 mendatang. Kategori lahan untuk penanaman kedelai di antaranya lahan kering, lahan tadah hujan, lahan tumpang sari dengan jagung dan tebu, serta di perkebunan kelapa sawit yang baru berusia 4 tahun.