Penulis: Art Swift
WASHINGTON DC – Tingkat kepuasan warga Amerika Seerikat terhadap apa yang terjadi di Amerika Serikat turun 12 persen poinnya bulan lalu, di tengah-tengah sorotan terhadap pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi dan penembakan massal terhadap polisi. Saat ini, hanya 17 persen rakyat Amerika yang mengaku puas terhadap keadaan di Amerika Serikat.
Trend Kepuasan terhadap AS sejak 2013
Tingkat kepuasan rakyat Amerika secara nasional saat ini adalah yang terendah sejak Oktober 2013, ketika para anggota kongres dari partai Republik mengakibatkan aktivitas pemerintah federal ditutup. Selama dua tahun terakhir, tingkat kepuasan berada pada kisaran angka 20-an dan 30-an, dengan angka rendah 20% pada Desember 2015 dan November 2014.
Penurunan 12 angka dalam jangka waktu satu bulan itu merupakan tingkat penurunan terbesar sejak Gallup mulai menanyakan tingkat kepuasan secara bulanan pada 2001. Jumlah penurunan terbesar sebelumnya untuk periode yang sama juga mencapai 12 angka pada Okbtober 2008, ketika krisis keuangan tengah berlangsung.
Data dari survei bulanan terakhir Gallup tentang tingkat kepuasan rakyat Amerika itu diperoleh pada 13-17 Juli. Antara bulan Juni dan sekarang, Amerika Serikat telah diguncangkan oleh penembakan mati orang-orang kulit hitam oleh polisi di negara bagian Louisiana dan Minnesota, serta pembunuhan berencana terhadap polisi pada sebuah aksi protes di Dallas. Sejak survei terakhir tersebut, juga terjadi penembakan yang menewaskan 49 orang di sebuah night club gay di Orlando. Sementara itu, kabar dunia juga tidak menawarkan berita menggembirakan, dengan terjadinya aksi teroris di seberang laut Atlantik di Nice, Prancis, di mana sebuah truk dengan sengaja ditabrakkan ke tengah kerumunan orang yang merayakan Hari Bastille pertengahan Juli lalu, yang merenggut 84 nyawa.
Persoalan Ras Disebut sebagai Problem Paling Penting di AS
Hasil jajak pendapat pada Juli itu juga mencatat besarnya kekhawatiran terhadap relasi ras dan rasisme, pasca terjadinya beberapa insiden kekerasan antara polisi dengan orang kulit hitam. Data mutakhir per 13-17 Juli, 18% rakyat Amerika mengatakan bahwa relasi ras dan rasisme merupakan masalah paling penting yang dihadapi bangsa itu, melonjak 13 angka dibanding bulan sebelumnya.
Sejak tahun 2000, masalah ras hanya pernah satu kali mencapai angka dua digit–pada Desember 2014, ketika 13% menyebutkan persoalan ras sebagai puncak masalah yang dihadapi bangsa Amerika. Persoalan ras jarang disebutkan sebagai puncak masalah yang dihadapi bangsa itu sejak tahun 1970 hingga 2000, dengan perkecualian pada Mei 1992, seminggu setelah Rodney King dijatuhi pidana di Los Angeles, ketika 15% rakyat menyebut persoalan ras sebagai puncak masalah.
Hanya sedikit perubahan angka yang menyebut masalah terorisme bulan ini, terlepas dari adanya penembakan di Orlando.
Trend Terakhir, Masalah Paling Penting
Hal apa yang menurut Anda merupakan persoalan paling penting yang dihadapi bangsa ini hari ini?
Ketidakpuasan terhadap pemerintah menempati urutan kedua masalah paling penting yang dihadapi bulan ini, pada kisaran angka 16% yang relatif bertahan selama beberapa bulan terakhir. Masalah “ekonomi secara umum,” yang menempati urutan pertama bulan lalu, turun ke peringkat ketiga pada angka 12%. Sementara itu, rakyat Amerika pada bulan Juli ini tampaknya lebih peduli kepada masalah kejahatan/kekerasan (6%) dan senjata api/kontrol terhadap senjata api (5%) dibanding bulan-bulan sebelumnya, sangat mungkin berkaitan dengan terjadinya kekerasan dan penembakan di Louisiana, Minnesota, Texas, dan Florida.
Kepuasan terhadap Partai Demokrat Menurun Tajam
Menurunnya kepuasan rakyat Amerika bulan ini mencakup pula penurunan tajam pendukung Demokrat, yang tinkat kepuasannya–setelah mencatatkan angka 51% bulan lalu–kini turun 22 angka ke level 29% pada Juli. Hal itu merupakan perubahan yang sangat jelas terlihat jika dibandingkan dengan kenaikan sebesar 11 angka kepuasan mereka terhadap Demokrat sejak Mei hingga Juni lalu.
Tingkat Kepuasan terhadap Partai di AS, Trend sejak 2007
Di sisi lain, Partai Republik memperoleh tingkat kepuasan yang sangat rendah berkaitan kehidupan mereka selama masa pemerintahan Obama, dengan kisaran angka antara 3% hingga 19% selama Barack Obama menjabat. Tingkat kepuasan kelompok independen juga menurun dari angka 24% menjadi 16% bulan lalu.
Yang Perlu Digarisbawahi
Pertikaian rasial, yang memuncak pada penembakan oleh polisi dan penembakan terhadap polisi, serta disoroti dalam unjuk rasa, tampaknya telah memicu kekhawatiran baru mengenai keadaan di Amerika Serikat. Publik Amerika saat ini mengatakan bahwa masalah ras/rasisme merupakan masalah paling penting yang tengah dihadapi, dan tingkat kepuasan secara keseluruhan terhadap keadaan di negeri itu telah menurun secara signifikan.
Tingak kepuasan rakyat Amerika terhadap kondisi yang ada di AS pada umumnya memang rendah pada dekade yang lalu, bahkan sebelum penurunan pada bulan Juli ini. Pada masa yang ditandai kian merebaknya peperangan di Timur Tengah, resesi besar, ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut serta persaingan politik yang kian meningkat dan terpolarisasi, maka tidaklah mengherankan bila lebih dari separuh rakyat Amerika mengatakan bahwa mereka tidak puas dengan keadaan yang terjadi di negara itu selama lebih dari satu dekade.
Seiring berlanjutnya musim panas, yang ditandai konvensi politik dan kemungkinan berlanjutnya kekacauan rasial, tingkat kepuasan di kalangan rakyat Amerika mungkin akan tetap rendah karena terus berlanjutnya ketidakpastian hidup, setidaknya sampai pemilihan presiden pada November nanti. (arhab)