INIPASTI.COM, MAKASSAR – Demi terciptanya kerukunan umat beragama dan tidak terjadinya aksi berlebihan yang dapat menimbulkan isu provokasi keagamaan, Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) melakukan konferensi pers dan memberikan imbauan serius kepada masyarakat dan terkhusus pada massa aksi dengan menghadirkan pihak kepolisian dan TNI di kantornya, jalan Rappocini Raya, Rabu (2/11/2016).
Dalam konferensi persnya terlihat beberapa ketua perwakilan dari ketua organisasi keagamaan baik umat Islam, protestan, Katolik, Hindu dan budha yang berdialog dan bersepakat untuk memberikan imbauan kepada masyarakat Sulsel dan khususnya masyarakat Makassar agar tidak melakukan aksi anarkis.
Ketua FKUB H Abd Rahim Yunus mengatakan dan mengimbau agar semua pihak senantiasa menjaga kerukunan umat beragama dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara dan menghimbau kepada demonstran agar tidak anarkis dan melakukan aksinya dengan santun, damai dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum.
Iapun menyebut dalam aksi ke depan terkait Ahok sebenarnya kita selaku forum kerukunan Ummat Beragama bersikap untuk menyerahkan semuanya pada kepolisian, sebab sejauh ini jika memang benar apa yang dilakukan Ahok adalah penistaan agama, maka kami menyerahkan semuanya kepada Undang-undang yang berlaku.
“Dengan adanya pak Wakapolda dan Kasdam VII Wirabuana, kami yakin bahwa ke depan aksi tersebut aman dan tidak akan merembes ke isu yang kami khawatirkan,” ungkap Rahim Yunus.
Terpisah Wakapolda Sulsel, Gatot Eddy Pramono menyebut telah yakin aksi besar-besaran pada Jumat besok akan berlangsung aman, pasalnya sejauh ini selain telah menyiapkan sejumlah personel yang kurang lebih telah disiagakan sebanyak 2500 personel.
Ia juga mengaku yakin sebab telah bertemu langsung dengan penanggung jawab aksi dan mereka tidak ada yang mempersoalkan isu ke arah perpecahan umat agama, etnis dan isu seperti yang dikhawatirkan oleh FKUB dan masyarakat.
“Saya kira aksi nanti akan berjalan aman dan kondusif sebab setelah saya bertemu penanggung jawab aksi, mereka tidak ada yang akan mempermasalahkan isu perpecahan dan murni mempermasalahkan perkara hukum penistaan agama Ahok,” ujar Eddy.
“Olehnya ia berharap agar tidak ada yang mencoba memprovokasi lagi agar ke depan aksi tersebut berjalan sesuai kesepakatan,” tutupnya.
Adapun aksi pada Jumat mendatang diprediksi akan digelar dengan perkiraan jumlah massa kurang lebih 2000 orang yang fokus di Al markaz dan kemudian menuju kantor gubernur Sulsel yang terdiri dari sejumlah ormas Islam.
Adapun imbauan lengkap FKUB Sulsel yakni :
1. Mengimbau kepada semua pihak agar senantiasa menjaga dan memelihara kerukunan, kedamaian, persatuan dan kesatuan seluruh warga negara Indonesia, tidak terprovokasi dengan isu-isu yang memprovokasi dan ingin memecah belah bangsa.
2. Menghimbau agar para demonstran, dalam menjalankan aspirasinya senantiasa memyampaikan dengan santun, damai dan tidak anarkis dan tidak melakukan hal-hal di luar aturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Kepada aparat TNI, Polri menjaga jalannya demo agar berlangsung tertib dan damai, dan bila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pihak manapun, hendaknya melakukan tindakan tegas dan persuasif sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
4. FKUB mendukung sepenuhnya langkah-langkah dan tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap pihak-pihak yang mengganggu keamanan dan kerukunan antar warga masyarakat dan antar umat beragama.
5. Dengan penistaan atau peniadaan agama tidak bisa diterima. Adapun dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh pak Ahok kita serahkan pada proses hukum. Dihimbau kepada seluruh umat beragama agar keputusan hukum kita taati.