Prestasi Syahrul Yasin Limpo (SYL) selama dua periode memimpin Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memang tak perlu dipertanyakan. Telah banyak kemajuan dan kontribusi yang diberikan SYL untuk Sulsel. Berikut beberapa di antaranya.
#100FaktaSYL sebelumnya dapat dilihat di sini.
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menjadi aspek yang cukup diperhatikan Syahrul Yasin Limpo (SYL) selama menjabat sebagai gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Berikut program yang pernah digagas SYL berkenaan dengan kedua hal tersebut.
- Beri Bantuan 6.500 Itik untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Sulsel
Dalam kegiatan “Lovely December” pada 2017, SYL memberi bantuan 6.504 ekor itik kepada KWT Sulsel. Penyerahan bantuan diberikan secara simbolis kepada lima KWT dari Kabupaten Toraja dan Toraja Utara, yakni KWT Mekar, To Ba’rana, Mangampang, Marendeng, dan Lentera Jaya.
- Jalin Kerja Sama dengan United Nations Children Fund (Unicef)
Pada 2015, Unicef memutuskan memperpanjang kerja sama dengan Pemprov Sulsel. Kepala Perwakilan Unicef Indonesia Gunilla Olsson mengapresiasi kinerja SYL, yang kala itu menjabat sebagai gubernur, dalam hal pemenuhan hak anak dan perlindungan anak.
- Jadi Provinsi Utama Sahkan Perda ASI
Pada masa pemerintahan SYL, Sulsel menerbitkan Perda tentang ASI (Air Susu Ibu). Isi perda itu mengatur tentang promosi susu formula yang dinilai sudah terlalu gencar di masyarakat. Akibatnya banyak kaum ibu yang enggan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan beralih menggunakan susu formula.
SYL mengungkapkan pertimbangan lain dari penetapan perda tersebut adalah angka gizi buruk balita yang relatif tinggi di Sulsel. “Bayi dengan gizi buruk disebabkan kurang gizi yang antara lain karena pemberian ASI yang tidak lagi eksklusif,” kata SYL.
- Canangkan Sekolah Ramah Anak
Pada 2017, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Pemprov Sulsel menjalin kerja sama untuk menghadirkan 1.000 sekolah ramah anak di provinsi tersebut. Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA Lenny Rosalin mengungkapkan kehadiran sekolah ramah anak memang diperlukan. Sebab sepertiga hidup anak-anak dihabiskan di sekolah. “Karena itu sangat penting menghadirkan sekolah ramah anak,” ucapnya.
Sementara SYL pencangan sekolah ramah anak adalah kepentingan dan harapan serta menjadi kebutuhan anak-anak. “Sekolah yang ramah anak adalah awal menyipakan diri kita menjadi bermakna bagi kehidupan,” ujar SYL.
- Wanita Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
Di bawah kepemimpinan SYL, kaum wanita di Provinsi Sulsel menjadi salah satu pilar penggerak pertumbuhan ekonomi. Pada 2018, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sulsel Andi Murlina mengatakan, pada masa pemerintahan SYL, jumlah penduduk wanita yang bekerja meningkat dibandingkan mereka yang mengurus rumah tangga. Persentasenya 44,87 berbanding 39,06.
Menurut dia, hal itu menununjukkan adanya peningkatan akses dan partisipasi wanita dalam dunia kerja. “Selayaknyalah jika Sulsel memperoleh banyak penghargaan di bawah kepemimpinan beliau (SYL), termasuk peningkatan akses Indeks Pembangunan Gender dsn Indeks Pemberdayaan Gender,” ujarnya.
Selanjutnya, Syahrul Yasin Limpo akan melanjutkan pembangunan Indonesia dengan mengincar kursi DPR RI pada pemilu 2019, melalui Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan 2 yang meliputi Bone, Soppeng, Wajo, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Sinjai, Bulukumba.
Tunggu artikel selanjutnya untuk #100FaktaSYL lainnya. (5/10) (MDS01)