Oleh: Dr. Ade Mujhiyat
INIPASTI.COM, ANALISIS — Jumat 5 Februari 2021 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merayakan dies natalis ke-74. Usia yang sudah sangat matang. Banyak tokoh nasional yang lahir dari didikan pengkaderan HMI. Yang kini sudah berkiprah mengisi pembangunan nasional di berbagai bidang. Di bidang akademik, intelektual, ilmuwan, politik, birokrasi, dunia professional, jurnalistik, dan berbagai profesi lainnya.
Di usia yang semakin menanjak, HMI diharapkan terus memberikan kontribusi dan sumbangsih untuk kemajuan bangsa dan agama. Karena itu, internalisasi tujuan pengkaderan HMI menjadi penting untuk terus dikedepankan. Yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT. Tentu tetap harus menyesuaikan dengan relevansi kondisi zaman yang terus berubah.
5 Karakter
Pertama, Insan Akademis. Para kader HMI adalah mereka yang berlatar pendidikan tinggi. Ia memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas, dapat berfikir rasional, obyektif, analitis, dan kritis. Mereka juga miliki kemampuan teoritis, mampu menganalisis dan memformulasikan segala fenomena sosial kemasyarakatan berdasarkan landasan ilmu pengetahuan. Sehingga, bisa mengambil keputusan dan bertindak dengan benar atas kesadaran nalar dan perbuatan yang bertanggung jawab.
Selain itu, para kader HMI juga sanggup mandiri dengan modal wawasan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Baik secara teoritis maupun tekhnis. Sehingga sanggup bekerja dengan cerdas, terencana, teratur, dan mengarah pada pencapaian tujuan sesuai dengan yang dicita-citakan.
Kedua, Insan Pencipta. Kader HMI diharapkan mampu melihat peluang dan melakukan terobosan dalam memecahkan persoalan kehidupan dan problem sosial kemasyarakatan yang terjadi. Mencari solusi dan melihat kemungkinan-kemungkinan penyelesaian masalah yang tepat dan relevan. Dengan selalu menawarkan gagasan-gagasan cemerlang untuk kemajuan. Juga selalu mencari jalan perbaikan dan pembaharuan. Semua dilakukan dengan tetap menjaga sifat independen, terbuka, dan tidak eksklusif. Juga dengan tetap mengedepankan kemampuan akademis dan dilandasi dengan semangat ajaran islam.
Ketiga, Insan Pengabdi. Kader HMI harus mengedepankan sikap ikhlas dalam bekerja. Sehingga sanggup melahirkan karya-karya terbaik demi kepentingan ummat dan bangsa. Ia sangat menyadari bahwa misi hidupnya adalah mengemban tugas mulia sebagai insan pengabdi. Yang selalu mengedepankan kepentingan umum keummatan. Tidak hanya sekedar menonjolkan kesalehan individual, tetapi juga mampu menghadirkan keshalehan sosial secara universal. Insan pengabdi adalah mereka yang paling bermanfaat untuk orang lain. Khoirun naas anfauhum linnaas. Yaitu insan yang bersungguh-sungguh mewujudkan keikhlasan dalam perjuangan dan pengabdian, dalam rangka mengamalkan ilmunya untuk kepentingan umat dan bangsa.
Keempat, Insan yang bernafaskan Islam. Kader HMI penting membekali dirinya dengan nilai-nilai ajaran Islam yang hanif. Nilai-nilai Islam yang terinternalisasi dan menjiwai serta memberi pedoman dan panduan dalam pola fikir, pola tindak, dan pola sikap. Islam harus menjadi dasar utama dan pedoman dalam berkarya yang bersifat universal. Islam difahami sebagai agama yang syamil (menyeluruh), mencakup semua aspek kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan alam atau penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, serta pasukan dan pemikiran. Sebagaimana ia juga adalah aqidah yang murni dan ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih. Nafas Islam diharapkan telah berhasil membentuk pribadi kader HMI yang utuh sebagai insan cita. Sehingga dengan kualitas seperti ini, akan sanggup membawa kemajuan pembangunan bangsa menuju baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.
Kelima, Insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT. Dengan karakter seperti ini, kader HMI diharapkan selalu berperan dan bertanggung jawab memikul segala konsekuensi dari tindakan yang dilakukannya, atas dasar kesadaran dalam menempuh jalan yang lurus dan keberaniannya berjuang untuk kemajuan bangsa dan ummat. Rasa tanggung jawab dan ketakwaan kepada Allah SWT menjadi modal dasar untuk mengambil peran aktif dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT. Dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip ajaran Islam yang hanif, berdasarkan Al-Quran dan hadits.
Semoga di usia Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ke-47 ini, para kader HMI selalu mampu mengedepankan lima karakter insan cita tersebut. Sehingga semakin memantapkan eksistensinya untuk terus berkiprah dalam mewujudkan kemajuan pembangunan bangsa, menjaga keutuhan NKRI, dan peran keummatan, menuju masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT. Dirgahayu ke-47 HMI. Bersyukur dan ikhlas. Ya Allah berkati. Bahagia HMI.
//Penulis: Mantan Ketua BAKORNAS LDMI PB HMI