INIPASTI.COM,MAKASSAR – Kondisi cuaca di Wilayah Sulawesi Selatan, telah memasuki musim kemarau. Bahkan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) wilayah Makassar mencatat suhu di Kota Makasssar saat ini telah mencapai 36 derajat celcius.
Untuk itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang meminta agar dampak dari musim kemarau, yaitu di mana akan bisa terjadi kekeringan disejumlah daerah atau kabupaten di Sulawesi selatan segera diantisipasi.
Untuk mengatasi kekeringan di Sulsel, Agus meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Ketahanan Pangan dan Hortikultura, serta Dinas Sosial segera mengantisipasi hal tersebut.
“Masing-masing OPD pasti sudah mempersiapkan semuanya. Kami sudah mengingatkan semua, khususnya Pertanian, agar bisa mengganti tanaman, sesuai dengan kondisi cuaca yang cocok, agar tidak terjadi puso. Jangan padi saja yang ditanam,” kata Agus, Jumat (22/9/2017)
Agus mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan langkah -langkah jika terjadi bencana kekeringan. Termasuk masalah anggaran, yang masuk dalam kontijensi dan nilainya tergantu Pemerintah Provinsi Sulsel, namun Ia tidak menyebut angkanya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Sosial, untuk 2017 ini, Pemprov Sulsel menyiapkan anggaran sebesar Rp7,8 miliar untuk penanganan bencana, mulai dari kekeringan, banjir, longsor dan bencana alam jenis lain.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan Syamsibar mengatakan, jika Oktober mendatang masih kemarau, maka akan terjadi puncak kekeringan di beberapa wilayah di Sulsel.
“Ada beberapa daerah yang diprediksi betul-betul kering. Hanya saja, hal ini sudah diwaspadai sejak dini. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Dampaknya tidak begitu terasa,” seru Syamsibar.
Sebelumnya ada sejumlah daerah yang disebut mengalami kekeringan seperti Maros, Pangkep, dan Jeneponto. Dan berdampak pada rusaknya lahan pertanian dan terjadi puso. (Iin Nurfahraeni)