INIPASTI.COM,
WHO telah menetapkan (Mu) sebagai variant of interest dan mengatakan jenis itu memiliki mutasi yang menunjukkan bahwa virus tersebut bisa lebih kebal terhadap suntikan Covid-19. “Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan,” kata WHO dalam buletin mingguannya.
“Epidemiologi varian Mu di Amerika Selatan, terutama dengan co-sirkulasi varian Delta, akan dipantau jika terjadi perubahan,” kata WHO. Sementara itu, para ilmuwan Afrika Selatan juga telah mendeteksi varian virus corona baru dengan beberapa mutasi yang dikenal sebagai C.1.2. Akan tetapi mereka belum menentukan apakah virus itu lebih menular atau mampu mengatasi kekebalan yang diberikan oleh vaksin.
Menurut penelitian yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, strain ini pertama kali terdeteksi pada bulan Mei dan sekarang telah menyebar ke sebagian besar provinsi Afrika Selatan dan ke tujuh negara lain di Afrika, Eropa, Asia dan Oseania. C.1.2 mengandung banyak mutasi yang terkait dengan varian lain dengan peningkatan transmisibilitas dan penurunan sensitivitas terhadap antibodi penetralisir, tetapi mutasi tersebut terjadi dalam campuran yang berbeda dan para ilmuwan belum yakin bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku virus. Tes laboratorium sedang dilakukan untuk menentukan seberapa baik antibodi bisa menetralkan varian baru tersebut.