INIPASTI.COM, MAKASSAR – Pernyataan Agus Arifin Nu’mang beberapa waktu lalu (inipasti.com 5 Agustus 2016) akan mempertimbangkan untuk maju pada pilgub 2018, mendapatkan beragam reaksi dan komentar dari sejumlah akademisi di Sulsel.
Keinginan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang untuk maju bertarung dalam pilkada Gubernur Sulsel 2018 sudah patut dan layak serta sudah tidak diragukan lagi. Demikian ditegaskan Ketua STISIPOL Veteran Palopo, Dr Ilyas SH MM MH kepada wartawan portal inipasti.com.
Dijelaskan, pengalaman panjang Agus menjadi dua kali wakil gubernur Sulsel memberi sangat banyak pengalaman dan pengetahuan dalam memenej pemerintahan dan masyarakat. Pengalaman yang telah dijalani itu sehingga sangat ideal kalau diberi kesempatan Agus melanjutkan estafet kepemimpin Sulsel lima tahun ke depan, tegas doktor ilmu hukum PPs-UMI Makassar ini.
Prinsip dasar pembangunan adalah terintegrasi dan berkesinambungan, sekiranya Agus terpilih sudah pasti mampu menjalankan hal itu karena kemampuan yang dimiliki lewat pengalaman bersama Gubernur Sulsel SYL, kata magister hukum PPs-UMI Makassar ini.
“Menjadi wakil gubernur Sulsel selama sembilan tahun bagi Agus Arifin Nu’mang memberi sangat banyak kemampun mengenal dan memahami masalah dan dan potensi wilayah yang dimiliki daerah. Demikian ditegaskan Ketua BPH STISIP Muhammadiyah dan STIP Muhammadiyah Sinjai, Dr H Andi Djamaluddin Ramli M.Si saat ditemui portal inipasti.com.
Menurut Djamaluddin, posisi selaku wakil gubernur Sulsel menjadikan Agus, banyak menimba gaya dan karakter kepemimpinan Guberur Sulsel SYL. Selain itu, Agus banyak turut ke tengah masyarakat melakukan monitoring pelaksanaan pembangunan Sulsel, tegas doktor administrasi publik PPs-UNM ini. “Sembilan tahun menjadi kosong dua Sulsel, memberikan sangat banyak pengalaman dan pengetahuan untuk melanjutkan arah pembangunan Sulsel di masa mendatang.” Tambahnya.
Sosok Agus termasuk cukup paripurna dalam pengalaman administrasi pemerintahan. Sebelum mendampingi Gubernur Sulsel SYL, Agus menjadi Ketua DPRD Sulsel dan Sekretaris Golkar Sulsel, tandas mantan Camat Sinjai Timur ini.
Hal senada dijelaskan Prof H Hamdan Djuhannis MA Ph.D, menurutnya, sosok Agus Arifin Nu’mang sudah dua periode menjadi pendamping Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku wakil gubernur Sulsel. Periode pertama 2008-2013 dan kedua 2013-2018. Pada posisi selaku kosong dua Sulsel, memasuki pertarungan pilkada 2018 Agus sudah pantas dan layak naik kelas, mencalonkan diri jadi kosong satu Sulsel. Tidak mungkin tiga kali jadi wakil gubernur.
Agus ibarat koki, sudah terampil dan lihai meracik untuk disuguhkan kepada pelanggan. Selama kurang lebih 9 tahun dampingi Gubernur SYL, dia paham dan mengerti betul, apa yang harus diracik untuk kesejahteraan masyarakat Sulsel, tegas doktor sosiologi dari Australia National University ini.
Selama mendampingi SYL, tugas dan kewenangan selaku wagub dibagi secara terbuka dan transparan. Pada posisi demikian, selama 9 tahun jadi wagub, Agus tidak sampai hanya dijadikan ban serep, tegas penulis buku Melawan Takdir ini. Sebaliknya justru Agus diberi batas kewenangan yang jelas guna membatu Gubernur SYL melakukan percepatan akselerasi pembangunan Sulsel, ungkap Pembantu Rektor IV UIN Alauddin Makassar ini.