INIPASTI.COM, MAROS – Usia tidak menjadi penghalang bagi Sayd Tunggala Suatrad. Di usianya yang ke 88 tahun, keinginan warga asal Halmahera Selatan di provinsi Maluku Utara ini begitu kuat untuk mengunjungi Rumah Allah di Makkah, di musim haji 2016 ini.
Untuk itu, Sayd tergabung dalam kloter 8 Maluku Utara embarkasi Hasanuddin. Siang ini, Jumat (19/8/2016) pukul 12.00, Sayd bersama istri, Maimunah Husen Samiun, berangkat memenuhi kaul, berkunjung ke Masjidil Haram, dengan pesawat Garuda penerbangan GA 1108.
CJH dengan nama lengkap Sayd Tunggala Suatrad ini berasal dari Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Ia berangkat bersama istrinya, Maimunah Husen Samiun (76).
Pasangan yang telah menikah sejak tahun 1996 ini mengaku sudah memimpikan bisa naik haji sejak tahun 1980-an. Berbekal keinginan yang kuat, sejak saat itu, Sayd memulai menabung. Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta ini, menabung sedikit demi sedikit untuk biaya naik haji dirinya dan istrinya.
“Dari tahun 80an saya sudah kumpulkan uang untuk mendaftar haji,” ucap Sayd.
Setelah uangnya cukup, di tahun 2011 lalu, Sayd bersama istrinya mendaftar secara resmi di kantor kementerian agama kabupaten Halmahera Selatan. Dia hanya perlu menunggu 5 tahun untuk bisa naik haji di tahun 2016 ini.
Siang ini, dia bersama istri dan rombongannya yang tergabung dalam Kloter 8, akhirnya terbang ke Madinah.
Saat ini, Sayd memiliki 15 orang cucu dari 4 orang anaknya. Meski memiliki keterbatasan fisik karena faktor usia dan penyakit yang menggerogoti tubuh ringkihnya, Sayd tak pernah berniat mundur untuk sebuah kunjungan ke Rumah Allah.
Sayd mengaku, sejak bertahun-tahun lalu, ia terkena asam urat di bagian kaki, namun hanya diobati dengan pengobatan tradisional. Akibatnya, kakinya kini tampak hitam dan tak bisa digerakkan. Untuk keperluan ibadah di tanah suci Makkah, Sayd harus memakai kursi roda. Namun ia bersyukur karena didampingi oleh istrinya yang setia.