Laporan : Farah Kirana Putri
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar
INIPASTI.COM – MAKASSAR. Ibu Asianti (32), seorang pengepul barang bekas di Makassar berbagi cerita Ramadhannya dengan menghabiskan waktu di jalan-jalan untuk mengumpulkan barang bekas.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang mulia bagi setiap muslim karena menjadi salah satu momentum yang tepat untuk berkumpul dengan sanak saudara.
Namun berbeda dengan kisah Asianti justru waktu Ramadha dia habiskan dijalanan mencari rezeki untuk anak-anaknya.
Setiap hari mulai pukul 08.00 WITA hingga pukul 23.30 WITA, Asianti berjalan lebih kurang 2 Km dari rumahnya di Sungguminasa Gowa sampai ke Jl. Talasalapang Raya Makassar kemudian mengumpulkan barang bekas untuk di jual nanti.
“Kalau pagi setelah anak-anak berangkat sekolah, saya mulai jalan dari rumah di Sungguminasa, ke sini Talasalapang Raya, kata Asianti yang ditemui Selasa 12 April 2022.
Jika sudah dijalan dia pungut dan kumpulkan botol bekas dan kardus bekas lalu disimpan di gerobak, ungkap ibu tiga anak ini.
Asianti memiliki tiga anak, ketiganya tengah bersekolah di bangku SMP dan SD. Pekerjaan kumpul barang kelas agar ada dana menyekolahkan anak dia tak Ingin anaknya merasakan hal yang sama pada dirinya dan berharap anak-anaknya memiliki masa depan yang cerah, katanya.
“Anak ada tiga pertama kelas 3 SMP, kedua kelas 4 SD dan yang terakhir kelas 1 SD, saya sekolahkan semua biar kalau besar tidak jadi seperti saya” , ucapnya.
Pendapatan dari penjualan barang bekas jika ditotal dalam sebulan penuh hanya sekitar Rp. 700.000.00.
“Sebelum di jual dikumpul dulu sampai banyak, nah biasa sebulan baru saya jual dan harganya Rp. 700.000.00” , katanya.
“Tidak cukup itu Rp. 700.000.00, untuk biaya sebulan tapi Alhamdulillah selalu ada orang yang bersedekah, kadang kasih beras, uang dan lain-lain. Kalau bulan puasa biasa banyak orang yang kasih takjil di jalan” ucapnya dengan dengan raut penuh syukur.
Setiap hari khususnya di bulan Ramadhan, Asianti tak sempat berbuka puasa bersama dengan anak-anaknya yang dijaga oleh ibunya.
“Yah kalau saya pergi anak-anak dijaga sama neneknya, tidak bisa juga buka puasa sama-sama karena saya belum pulang, namanya juga cari rezeki” tandasnya. ***