INIPASTI.COM, BANTAENG – Menjelang Pilkada Bantaeng 2018, peminat posisi kosong satu di daerah Butta Toa itu mulai bermunculan dan gencar mempromosikan diri. Sayangnya, banyak di antara mereka yang hanya gembar-gembor dab berjanji akan bekerja lebih baik daripada bupati sebelumnya.
“Bantaeng tidak butuh sosok bupati yang hanya mampu menjual janji dan memberi mimpi. Setelah Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (NA), sosok pemimpin yang dibutuhkan adalah mereka yang mampu melanjutkan apa yang telah dicapai NA,” tegas Sekretaris Kerukunan Keluarga Bantaeng (KKB) Provinsi Sulsel, Muhammad Nasrun SSos, Senin (24/10/2016).
Dia mengatakan, sosok bupati pengganti NA, harus mampu membuktikan janji sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jika perlu, ujarnya, harus ada kontrak politik dengan rakyat, karena sudah terlalu banyak janji politik ditebar di masa lalu.
“Begitu banyak janji politik, sehingga harus hati-hati karena pemberi janji-janji politik itu (sudah) banyak menelan korban,” katanya.
Nasrun menyebutkan bahwa Bantaeng membutuhkan pemimpin, bukan pimpinan. Sehingga ke depan, tambhanya, sewajarnya bila para bupati pelanjut, harus mampu menangkap apa yang telah dilakukan NA, mengingat capaian bupati Bantaeng dua periode ini harus terus dilanjutkan.
“Sosok NA sudah mampu menghadirkan Bantaeng seperti gadis cantik,” kata Nasrun, seraya menjelaskan bahwa kesan gadis cantik yang dia maksud adalah pembangunan yang lebih baik dan penataan kota yang lebih indah. Tidak heran, tambahnya, banyak orang dari daerah lain yang terpesona bila nama Bantaeng disebut.
Predikat ini, papar Nasrun, perlu diapresiasi karena Bantaeng begitu dikenal luas di nusantara dan sampai ke mancanegara. “Sosok pemimpin Bantaeng ke depan harus mampu menjadikan daerah ini lebih produktif. Jangan hanya pandai bersolek, tapi juga harus terampil, sehingga ke depan mampu menyajikan kesejahteraan kepada rakyat,” tutup Nasrun.
Baca juga : Inilah Figur Bupati Bantaeng Pasca Nurdin Abdullah