INIPASTI.COM, MAKASSAR – Meningkatnya pemakai kendaraan bermotor terutama di Kota Makassar memberikan sumbangsih pencemaran udara. Kualitas udara yang buruk dan telah tercemar sangat membahayakan kesehatan manusia.
Untuk mengurangi bahaya pencemaran udara, mahasiswa jurusan Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) mempersembahkan kreativitas dan keterampilannya dengan menciptakan alat penyaring emisi gas buang kendaraan. Alat ini diberi nama “Eco Filtered Portable” dengan berbahan dasar daun dari pohon trembesi.
Eco Filtered Portable berfungsi untuk menyerap atau mengikat karbon aktif seperti udara kotor dan partikel berbahaya timbal yang dikeluarkan oleh kendaraan. Cara membuatnya pun lumayan mudah, cukup menyiapkan potongan kertas yang sudah dibasahi menggunakan air dan dijadikan seperti bubur dan menyiapkan daun trembesi yang telah dibersihkan dari batang tengahnya dan selanjutnya dicampur dengan bubur kertas menggunakan blender.
Daun dari pohon trembesi sebagai bahan dasar teknologi ini kaya akan manfaat, salah satunya mampu menyerap zat karbon dioksida (CO2) hasil buangan asap kendaraan bermotor yang berbahaya bagi kesehatan.
Selain menyerap karbon dioksida, daun Pohon trembesi juga mampu mengobati berbagai macam penyakit yaitu penyakit paru-paru, membersihkan darah kotor dari dalam manusia, mengobati penyakit flu ringan, dan juga mampu mengobati kanker kulit dengan memanfaatkan akar dan biji pohon trembesi.
Sentiyaki, salah satu mahasiswa FTI UMI yang terlibat dalam proyek tersebut mengatakan, dia dan timnya juga telah menciptakan sendiri desain perangkat yang nantinya digunakan sebagai wadah untuk meletakkan campuran daun trembesi.
“Yah kita juga telah buatkan wadah sebagai alat yang nantinya direkatkan ke kendaraan pada saat pengujian nanti,” ujarnya saat ditemui di Open Presentation dan Technopreneur Expo, di Auditorium Al Jibra, Rabu (28/12/2016).
Ia menambahkan, untuk saat ini penemuan mahasiswanya di FTI ini masih belum bisa diproduksi banyak karena masih harus disempurnakan dan dibuatkan hak patennya. “Penemuan kami ini belum bisa diproduksi dalam jumlah banyak, karena masih harus disempurnakan dan dibuatkan hak patennya,” tukasnya.
Sebelumnya Open Presentation dan Technopreneur Expo ini dilaksanakan di Auditorium Al Jibra UMI, Rabu 28 Desember 2016 yang digelar selama dua hari. Sebanyak 11 tim pemenang dari Pertamina Technopreneur Challenge (PTC) yang telah diseleksi.
Kesebelas tim itu adalah Tim STIMIK Widya Cipta Dharma Samarinda, Tim Poltek Manufaktur Bandung, Tim Universitas Brawijaya Malang, Tim Universitas Lampung, Tim Universitas Negeri Padang, Tim Universitas Negeri Makassar, Tim Univeristas Muslim Indonesia Makassar, Tim Maju Bersama Bantaeng, Tim Universitas Haluleo, Tim Poltek Gorontalo, Tim Dari Kabupaten Wajo kini tampil satu per satu untuk mempesentasikan karya mereka di hadapan tim penilai yang berasal dari akademisi berbagai kampus dan pihak office Pertamina, selain tim antar kampus ada juga presentasi hasil dari terobosan penemuan perseorangan dari berbagai daerah.
Dari 11 tim yang mengikuti Open Presentation dan Technopreneur Expo, nantinya juri akan memilih tiga tim terbaik untuk selanjutnya mendapatkan hadiah tambahan sebesar Rp10 juta untuk juara pertama, Rp7,5 juta untuk juara kedua dan untuk juara ketiga mendapatkan uang tunai sebesar Rp5 juta.
Dikabarkan pada kegiatan Pertamina Technopreneur Challenge dengan Kerjasama FTI-UMI Makassar, PT Pertamina dan Gardapati Link Universitas Brawijaya Malang meraih Juara 1, Juara 2 Universitas Negeri Padang, dan Juara 3 Perseorangan dari Kab Wajo.