INIPASTI.COM, MAKASSAR – Menyadari pentingnya peran nelayan, terlebih Indonesia sebagai negara maritim dengan potensi hasil laut dan perikanan yang melimpah, juga sebagai wujud kepedulian terhadap profesi nelayan yang rentan mengalami kecelakaan saat melaut, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memberikan asuransi nelayan. Namun di balik itu ada cerita Menteri Susi Pudjiastuti terkait asuransi tersebut.
Ia menjelaskan, asuransi nelayan ini dalam rangka perlindungan buat mereka, dirinya melihat kehidupan nelayan sangat rentan ketika terjadi sesuatu.
“Saya pernah mengunjungi sebuah daerah, saat itu melihat seorang ibu sedang mengendong anaknya kemudian menaruhnya di dekat pantai. Tidak berapa lama dia pergi dan datang dengan membopong suaminya, lalu menaruhnya di atas kapal kecil dan melepaskan talinya,” kata Susi, Sabtu (26/11/2016).
Ketika didekati, Susi mendapat cerita bahwa suami ibu ini terserang hipotermia sehingga lumpuh, dan sekarang hanya ini yang bisa dilakukan.
“Dari situ saya melihat, harus ada perlindungan. Jika terjadi sesuatu keluarga yang ditinggal kehidupannya sendiri bisa terjaga,” ungkapnya.
Asuransi nelayan ini, preminya Rp 175 ribu per tahun dan diberikan pada 1juta orang nelayan. Sedangkam untuk asuransi yang meninggal di Laut Rp200 juta, Rp160 juta di darat dan Rp80 juta cacat tetap, serta pengobatan Rp20 juta. “Ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam melindungi nelayan,” paparnya.
Hal senada diungkapkan, Presiden Joko Widodo, Pemerintah telah menganggarkan 1 juta asuransi kepada nelayan dari sabang marauke dengan preminya Rp175 ribu per orang per tahun. “Kalau ada anggaran ditingkatkan lagi, agar nelayan bisa tercover, bisa naik menjadi 2 juta orang bahkan 3 juta orang,” ungkapnya.
Provinsi Sulawesi Selatan tahun ini mendapat asuransi sebanyak 10 ribu nelayan dengan total anggaran Rp1,75 miliar.
Baca juga: Menteri Susi Minta Cerita Lama Tak Menimpa Pelabuhan Untia