INIPASTI.COM – Lebih banyak orang dewasa muda di Amerika Serikat melaporkan merasa cemas atau depresi selama enam bulan terakhir pandemi COVID-19, dan lebih sedikit orang melaporkan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, menurut sebuah studi pemerintah AS yang dirilis pada hari Jumat. Sebagaimana dilaporkan Vishwadha Chander kepada Reuters dilansir inipasti.com.
Lebih lanjut Reuters, persentase orang dewasa di bawah usia 30 tahun dengan gejala kecemasan atau gangguan depresi baru-baru ini meningkat secara signifikan sekitar lima bulan setelah AS memberlakukan penguncian terkait COVID-19, dan melaporkan peningkatan kematian akibat virus yang menyebar cepat.
Antara Agustus 2020 dan Februari 2021, jumlah ini naik menjadi 41,5% dari 36,4%, begitu pula persentase orang yang melaporkan bahwa mereka membutuhkan, tetapi tidak menerima, konseling kesehatan mental.
Studi tersebut menunjukkan bahwa peningkatan kecemasan atau gejala gangguan depresi yang dilaporkan sesuai dengan jumlah mingguan kasus COVID-19 yang dilaporkan.
Penemuan ini didasarkan pada Survei Denyut Rumah Tangga yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan Biro Sensus untuk memantau perubahan dalam status kesehatan mental dan akses ke perawatan selama pandemi.
“Tren kesehatan mental dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak dari strategi menangani status kesehatan mental orang dewasa dan perawatan selama pandemi,” penulis studi tersebut menulis dalam Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian CDC yang dirilis pada hari Jumat.
Studi tersebut juga menemukan mereka yang kurang dari pendidikan sekolah menengah lebih berisiko, meskipun tidak memberikan penjelasan untuk itu.
Bahkan dengan lebih banyak vaksin yang mendapatkan otorisasi mulai akhir 2020, efek pandemi pada kesehatan mental berlanjut hingga 2021.
Selama 20 Januari 2021 hingga 1 Februari 2021, sekitar dua dari lima orang dewasa berusia di atas 18 tahun mengalami gejala kecemasan atau gangguan depresi baru-baru ini, demikian temuan survei tersebut.
Permintaan untuk kesehatan mental dan aplikasi meditasi, dan investasi pada perusahaan rintisan teknologi yang membangun aplikasi ini juga meningkat selama periode ini.