INIPASTI.Com, MAKASSAR – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan lima rektor lainnya, yakni rektor Unhas, rektor UMI, rektor UNM, rektor UIN dan rektor Institut Seni Bandung (ISB) Bandung, dipastikan akan menjadi pembicara dalam seminar nasional yang dilaksanakan DPD Forum Dosen Indonesia (FDI) Sulsel, 15 September 2016 di Hotel Horison Makassar.
Selain gubernur dan lima rektor yang diundang sebagai pembicara, seminar yang dirangkaikan rapat kerja FDI Sulsel dihadiri pula oleh Kemenristekdikti dan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Ir Hj Andi Niartiningsih, MP juga menjadi pembicara dalam sesi seminar nasional tersebut.
Ketua FDI Sulsel, Prof Amril Arifin (STIE-YPUP) yang didampingi Ketua Panitia Rakerda dan seminar nasional, Dr Buyung Romadhani (STIE Indonesia) menyampaikan hal ini usai diterima gubernur Syahrul Yasin Limpo, di Kantor Gubernur, Selasa (6/9/2016). Hadir mendampingi gubernur Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulsel, Drs Irman Yasin Limo dan sejumlah kepala biro lingkup pemprov Sulsel.
Turut hadir pengurus, diantaranya, Rayudaswati Budi (UMI), Surachmi Indrawati (Universitas Sawerigading), Muhammad Resha (Nitro), Sudirman (Stimik Kharisma), Marif Mansyur (Satria).
Gubernur Syahrul Yasin Limpo menyambut baik kegiatan FDI Sulsel, dia melihat FDI ini wadah yang baik. Berharap FDI ini dibentuk bukan untuk memamerkan kekuatan, tetapi semata untuk kepentingan kemajuan pendidikan khususnya di wilayah Sulsel. Gubernur berharap dengan hadirnya FDI mutu pendidikan bisa lebih ditingkatkan. Paling tidak kualitas luaran tidak kalah dengan lulusan perguruan tinggi yang ada di Jawa.
Gubernur tidak ingin ada mahasiswa sudah cepek-capek kuliah tiga sampai empat tahun dan ketika selesai kembali menganggur karena tidak sinergi pengetahuan yang dimiliki dengan kebutuhan pasar. “Ini juga perlu menjadi fokus perhatian FDI Sulsel bagaimana lulusan perguruan tinggi itu dapat sinergi dengan kebutuhan pasar,” tandas SYL.
Karenanya gubernur dalam kesempatan ini berpesan, sebelum mahasiswa menyelesaikan studinya dimagangkan ke perusahaan yang sesuai dengan bidang keahliannya sehingga ketika sudah lulus menimal mereka sudah memiliki pengalaman kerja. Boleh jadi karena ditempat magangnya memiliki kelebihan tidak tertutup kemungkinan akan dikontrak oleh perusahaan yang ditempati magang.
Sementara itu Ketua FDI Sulsel, Prof Amril Arifin, mengakui selama ini FDI Sulsel sudah banyak melakukan kegiatan, tetapi itu belum dilakukan secara kolektif. Tetapi kedepan ini diharapkan program FDI dapat dilaksanakan secara kolektif dengan berbagai disiplin ilmu yang dikuasainya. Intinya FDI akan memfokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan dan kegiatan riset.
Ketua FDI DPD Sulsel, Prof Amril Arifin, menambahkan, sebelum orgnisasi FDI ini terbentuk, sudah ada organisasi dosen sebelumnya seperti Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), dan GDI, tetapi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hanya banyak bermain ditataran dunia maya.
Sekarang ini dengan hadirnya FDI diharapkan lebih aktif dalam memperjuangkan kebutuhan dosen dari semua aspek. Termasuk dari sisi pendidikan, kesejahteraan, aspek kurikulum serta isu-isu penting lainnya yang terkait dengan pendidikan yang ada diSulsel.
Sekarang ini banyak tuntutan dosen sudah diapresiasi ole pemerintah tetapi belum sepenuhnya terpenuhi, maka FDI diharapkan dapat ambil bagian di dalam membantu sekaligus bertanggungjawab dalam mengatasi persoalan tersebut.