AMERIKA SERIKAT – Amerika Serikat merayakan ulang tahun kemerdekaan, dikenal dengan sebutan perayaan Empat Juli, Senin (4/7), dengan parade, lomba makan hotdog dan pertunjukan kembang api di tengah-tengah penjagaan keamanan ketat menyusul teror yang terjadi di New York dan kekerasan bersenjata di Chicago.
Jutaan warga Amerika menandai kemerdekaan mereka dari Inggris dengan perayaan sehiruk pikuk pertunjukan musik country oleh legenda Willie Nelson di hadapan 10.000 penonton di Austin, Texas dan sekhidmat pembacaan Declaration of Independence di gedung Arsip Nasional di Washington oleh para aktor berkostum era kolonial.
Sejarah mungkin tengah dibuat melalui lomba tradisional makan hotdog di Coney Island, New York. Joey Chesnut–pemegang rekor yang menghabiskan 69 hotdog dalam 10 menit–berupaya merebut kembali sabuk juara Mustard Yellow International dari Matt Stonie, yang tahun lalu mengalahkannya.
Hari libur yang ditetapkan hanya berselang beberapa hari pascaserangan teror di bandara internasional Istambul, Turki, membuat Kepolisian New York menurunkan delapan anjing pengendus baru, yang khusus dilatih untuk mengendus bahan peledak yang dikenakan di tubuh manusia, seperti diungkapkan Komisaris Bill Bratton.
Personel kepolisian New York pada hari libur ini bertambah hampir 2.000 orang polisi baru yang tamat dari Akademi Polisi Kota New York.
Sedangkan Kepolisian Chicago, yang tengah menghadapi melonjaknya angka pembunuhan dengan senjata api tahun ini, mengumumkan diterjunkannya 5.000 polisi untuk berpatroli sepanjang akhir pekan, ungkap Superintendent Eddie Johnson. Media lokal melaporkan pada Jumat (1/7) bahwa 24 orang tertembak dalam 24 jam terakhir, tiga di antaranya tewas.
Sementara itu, prakiraan cuaca yang meramalkan cuaca akan cerah di seluruh negeri menggembirakan para pecinta kembang api, namun beberapa tempat di Michigan demikian kering sehingga pertunjukan kembang api dibatalkan untuk menghindari kebakaran.
Bintang NFL Jason Pierre-Paul, yang kehilangan jari-jari, mewakili 12.000 orang yang terluka dan 11 korban tewas akibat kembang api tahun lalu, muncul ke publik untuk menekankan pentingnya berhati-hati.
“Saya nyalakan kembang api dan berpikir dalam waktu singkat dapat segera melemparkannya namun dalam waktu sepersekian detik ia meledak di tangan saya,” ujar pemain New York Giants itu.