INIPASTI.COM, SUDIANG – Setiap kelompok terbang (kloter) pemberangkatan Jamaah Calon Haji (JCH) terdapat 4 petugas kloter. Begitu pula dengan Kloter 40 Embarkasi Makassar yang berangkat pada Senin, 5 Agustus 2019 kemarin.
Bertindak sebagai Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) atau Ketua Kloter 40 yaitu Zulkifli Idris. Dia merupakan Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Pangkep. Ia mengaku akan melayani JCH dengan sepenuh hati bersama petugas kloter lainnya.
“Insya Allah kita akan perlakukan jemaah, terutama yang sudah lansia, sebagai orangtua kami sendiri. Semoga saja juga jemaah bisa menganggap kami sebagai anaknya, sehingga tidak sungkan-sungkan meminta bantuan jika diperlukan. Dengan begitu kami bisa layani jemaah dengan sepenuh hati,” ujar Zulkifli.
Sebagai ketua kloter yang masih cukup muda, Zulkifli akan dibantu oleh Misbahuddin selaku Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI). Tugas sebagai pembimbing haji bukanlah hal yang baru bagi Wakil Dekan I Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin ini.
Berbekal pengalaman sebelumnya, dan sebagai petugas Kloter 40 yang lebih tua dibandingkan yang lain, Misbahuddin bertekad akan bekerja ekstra demi kenyamanan JCH yang didampinginya itu.
“Jemaah lansia memang yang harus diberi perhatian lebih. Terutama pada periode Armusna (Arafah, Musdalifah, Mina,red). Semoga kami bisa menjalankan amanah ini dengan baik,” ungkapnya.
Selain keduanya, Kloter 40 ini juga didampingi oleh 3 petugas medis, atau dikenal dengan istilah Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Mereka adalah dr Isyar Mirdal, yang saat ini bekerja sebagai dokter umum UPT Puskesmas Lamurukung Bone Kabupaten Bone.
Dokter kloter ini akan dibantu oleh 2 perawat masing-masing yaitu Aspiaty Syamsuddin, perawat fungsional di RSUD Andi Makkasau Parepare dan Muhammad Hasbar, perawat fungsional RS dr Tadjuddin Chalik Makassar. (Sule)