INIPASTI.COM, MAKASSAR – Bakti Sosial dan Jambore Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tingkat Nasional akan berlangsung tanggal 15 s/d 19 September 2016 di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Demikian ditegaskan Koordinator Tagana Sulsel, Drs.Syakhruddin, DN M.Si kepada Inipasti.Com, Senin (15/8/2016).
Dijelaskan, mulai saat ini, sudah dilakukan koordinasi antara pihak tuan rumah, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Sosialnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kementerian Sosial Republik Indonesia, tandas Dosen Luar Biasa Kesejahteraan Sosial di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar ini.
Sebagai tuan rumah, tentu banyak hal yang perlu dipersiapkan dengan matang, mulai pada saat penentuan lokasi, anggaran, koordinasi antar sektor dan kesiapan panitia pelaksana menyambut tamu-tamu dari luar provinsi termasuk agenda acara yang harus dipersiapkan dengan matang, ungkap mantan wartawan Harian Fajar Makassar ini.
Berkaca dari pelaksanaan Baksos sebelumnya, mulai dari Benteng Sombaopu Makassar, Palembang di Sumatera Selatan, Banjar Baru di Kalimantan Selatan dan sekarang Balikpapan, maka tentu dari sekian banyak pelaksanaan, ada plus-minusnya.
Oleh sebab itu, beberapa catatan pengalaman yang perlu menjadi acuan dalam pelaksanaan Baksos dan Jambore Tagana se-Indonesia, paling utama yang perlu mendapat perhatian adalah dari aspek penyambutan, konsumsi dan publikasi kegiatan.
Sehingga seluruh rangkaian kegiatan dapat diikuti oleh peserta luar provinsi dengan tertib termasuk memanfaatkan tim IT dan dunia maya, dengan demikian setiap peserta dapat mengakses informasi secara cepat dan tersebar pada kesempatan pertama.
Salah satu unsur yang menjadi aspek keberhasilan pelaksanaan Baksos dan Jambore di Kota Makassar, adalah hadirnya TNI pada saat penjemputan di Bandara.
Dengan truk tentara yang besar dan sangar, para peserta dijemput dari Bandara ke lokasi baksos di Benteng Sombaopu Makassar, ketepatan waktu, disiplin dan koordinasi antar penghubung sangat menentukan keberhasilan penjemputan.
Lain halnya dengan pelaksanaan di Kota Palembang Sumatera Selatan, para peserta diinapkan di pusat kegiatan atlet, sehingga tidak mengenal istilah perkemahan, disini para peserta mendapatkan fasilitas yang luar biasa bagus karena berada dalam kompleks Atlet Nusantara.
Saat di Banjar Baru, lain pula pola yang digunakan, menyambut tamu luar daerah dengan menggunakan bus pariwisata serta memanfaatkan bangunan sekolah dan rumah (real estate) yang belum dihuni oleh pemiliknya, sehingga semua mendapatkan kesempatan akomodasi yang diupayakan oleh panitia.