Jakarta, inipasti.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengadakan audiensi dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, beserta jajaran pejabat kementerian di Kantor Kementerian Imipas. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama dalam pemberdayaan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan warga binaan, khususnya di sektor pangan, sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Salah satu fokus utama dalam audiensi ini adalah pemanfaatan lahan seluas 115 hektar di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah. Lahan tersebut rencananya akan dioptimalkan untuk kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, serta pengembangan tambak udang dan ikan. Dari total luas lahan, sebanyak 72 hektar dialokasikan untuk budi daya padi dan jagung, sementara 32 hektar lainnya akan digunakan untuk sektor perikanan, termasuk budi daya udang vaname dan berbagai jenis ikan.
Informasi ini selaras dengan laporan yang diterbitkan oleh berbagai sumber terpercaya. Pada 5 Februari 2025, situs resmi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (ditjenpas.go.id) menyebutkan bahwa Menteri Imipas, Agus Andrianto, telah meninjau proyek transformasi Nusakambangan menjadi pusat produksi pangan strategis. Dalam kunjungan tersebut, Agus menyatakan optimismenya bahwa Nusakambangan dapat menjadi kekuatan baru dalam ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan lahan luas dan sumber daya manusia dari warga binaan. Kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti PT PLN dan BRI, juga disebutkan sebagai bagian dari upaya ini.
Selain itu, postingan di platform X oleh @idx_channel pada 11 Maret 2025 menyebutkan bahwa Ketua Umum Kadin bertemu dengan Menteri Imipas untuk membahas pemanfaatan lahan di Nusakambangan untuk pertanian, yang mendukung narasi adanya audiensi antara Kadin dan Kementerian Imipas. Postingan lain oleh @anindyabakrie pada 12 Maret 2025 juga mengkonfirmasi rencana kolaborasi untuk memberdayakan lapas di sektor pangan, dengan menyebutkan luas lahan 115 hektar di Nusakambangan.
Data spesifik mengenai alokasi lahan—72 hektar untuk padi dan jagung serta 32 hektar untuk perikanan—juga konsisten dengan laporan dari berbagai media, seperti Radar Bangsa (5 Februari 2025) dan Rubrik.co.id, yang menyebutkan pembagian lahan tersebut dalam proyek ketahanan pangan di Nusakambangan. Meskipun demikian, angka-angka ini masih perlu diverifikasi lebih lanjut melalui rilis resmi dari Kementerian Imipas atau Kadin untuk memastikan ketepatan detailnya.
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan lapas, tetapi juga memberikan pelatihan dan pemberdayaan kepada warga binaan, sehingga mereka dapat berkontribusi pada sektor pangan sekaligus mempersiapkan diri untuk reintegrasi ke masyarakat. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, sebagaimana yang ditekankan oleh Agus Andrianto dalam berbagai kesempatan.