INIPASTI.COM, MAKASSAR – Sebanyak 3.000 pasukan gabungan TNI, Polri, Pol PP turut mengamankan perayaan hari Natal dan Tahun Baru di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal itu diungkapkan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Anton Charliyan saat ditemui Inipasti.com, usai membuka Rakerda APSI DPD Sulsel di Hotel Max One Jl Taman Makam Pahlawan Makassar, Rabu (14/12).
Baca juga : Jelang Natal dan Tahun Baru, Bakesbangpol Tingkatkan Koordinasi
“Sekitar 3.000 pasukan diturunkan untuk memperketat pengamanan dalam perayaan Natal dan Tahun Baru, selama perayaan berlangsung, terutama di daerah rawan,” ujar Anton.
Anton juga menambahkan hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi yang kondusif. “Ini dilakukan agar terciptanya suasana kondusif tanpa adanya gangguan dan kendala apapun selama perayaan berlangsung,” tambah Anton.
Anton juga berharap agar Perayaan Natal dan Tahun Baru nantinya agar tidak ada kendala dan gangguan apapun.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah memerintahkan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri untuk all out melakukan monitoring secara dan wilayah-wilayah juga memperkuat pengamanan objek-objek vital. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya aksi teror pada perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
Seperti yang dilansir dalam laman setkab.go.id, Senin (12/12), Kapolri juga menginstruksikan kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) tertentu untuk melakukan koordinasi dengan semua stakeholder terkait seperti FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan PGI (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia).
Kapolri mengingatkan, Natal adalah hari besar agama untuk umat Kristiani, sehingga harus diamankan. Untuk itu, lanjut Kapolri, semua upaya untuk mengembangkan toleransi ini harus dijalankan dengan melibatkan ormas-ormas Islam, MUI, maupun tokoh-tokoh agama dan masyarakat, sehingga tidak terjadi gejolak.(*)
Baca juga : Danny Sebut Anton Charliyan Jenderal ‘Sombere’
//