INIPASTI.COM, NEW DELHI – Presiden RI, Joko Widodo akan berada di India selama dua hari, 12-13 Desember yang dilanjutkan kunjungan ke Iran selama sehari, 14 Desember 2016. Kunjungan kenegaraan ke kedua negara ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Perdana Menteri India berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2013, dan Presiden Iran berkunjung ke Indonesia pada April 2015.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo mendarat di Pangkalan Udara Palam, New Delhi, India. Mereka menempuh perjalanan kurang lebih selama 6,5 jam, Minggu (11/12) pukul 23:31 Waktu Setempat. Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Joko Widodo dan Presiden dan Ibu Iriana disambut Kepala Protokol Negara India dan Duta Besar Republik Indonesia untuk India Rizal Wilmar Indrakesuma.
Seperti yang dilansir dari laman setkab.go.id, Jokowi diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden India Pranab Mukherjee, pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan India, serta menghadiri acara Ramah Tamah dan Santap Siang dengan Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi dan masyarakat Indonesia di KBRI New Delhi.
India merupakan mitra dagang Indonesia terbesar di Asia Selatan serta terbesar ke-4 di dunia dengan nilai perdagangan tahun 2015 mencapai 14,45 miliar dollar AS. Investasi India ke Indonesia merupakan 43% dari investasi India di ASEAN yang mencapai 57,2 juta dollar ASpada tahun 2015.
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi (Karo BPMI) Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam rilisnya, Minggu (11/12), Presiden Jokowi akan menjajaki lebih jauh diversifikasi ekspor Indonesia ke India.
“Juga akan dibahas upaya peningkatan kerja sama investasi untuk industri bahan baku obat-obatan,” kata Bey.
Sementara di Teheran, Iran, Presiden Jokowi akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, dan Supreme Leader (Pemimpin Agung) Iran Ayatollah Seyed Ali Khameinei.
Baca juga : Perusahaan Mobil India Bidik Pasar Sulawesi
“Presiden juga diagendakan menghadiri acara Ramah Tamah dan Santap Malam dengan staf KBRI Teheran dan masyarakat Indonesia,” sambung Bey.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Iran, lanjut Bey, akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran dan investasi kilang minyak di Indonesia.
Selain fokus kepada kerja sama ekonomi, lanjut Bey, kunjungan kenegaraan kedua negara ini juga akan digunakan untuk memperkuat kerja sama dalam konteks IORA (Indian Ocean Rim Association (IORA) mengingat India dan Iran merupakan dua negara anggota IORA. Indonesia saat ini memegang posisi Ketua IORA (2015-2017).
Turut serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.(*)
Baca juga : Tragedi Kereta Ekspres di India, Puluhan Orang Meninggal Dunia
//