INIPASTI.COM, PAREPARE – Hasil hitung cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare melalui website resminya, ternyata belum dinyatakan sebagai hasil akhir. Bahkan pihak KPU Parepare menegaskan bila memang memungkinkan terjadi kesalahan input.
Data di website KPU memang langsung masuk dari laporan panitia pemungutan suara (PPS) tanpa melalui sortir KPU.
“Data ini memang langsung masuk dari PPS tanpa melalui sortiran kami. Sehingga bukan menjadi acuan atas angka kemenangan,” tegas Ketua KPU Parepare Nur Nahdiyah saat dikonfirmasi Jum’at, (29/6/2018).
Kesalahan yang memungkinkan terjadi, menurutnya, adalah salah penginputan data atau angka. Sehingga pihaknya menegaskan, hanya berpedoman pada hasil perhitungan berjenjang. Yakni perhitungan tingkat kecamatan yang akan dilaksanakan hari ini, kemudian selanjutnya tingkat kota dan diplenokan.
“Hari ini (Jum’at, red) akan kita rampungkan di empat kecamatan, menghadirkan kedua saksi dari pihak Paslon, bersama Panwaslu,” ujarnya.
Sebelumnya hitung cepat KPU, yang ditampilkan pada laman infopemilu.kpu.go.id dengan perolehan TP dengan angka 51,22 dan FAS 48,78. Yang berujung protes dari kubu FAS lantaran dianggap mengada-ada karena ditemukan sejumlah kejanggalan.
Tim IT FAS, Andi Lutfi menjelaskan frasa apa adanya artinya semua model C1 yang masuk sekadar diinput tanpa verifikasi. Termasuk C1 yang salah hitung alias tidak akurat.
“Jadi data pada website itu, akan dibahas kembali pada rekapitulasi tingkat kecamatan, lalu tingkat kota, lalu pleno. Dan pasti datanya berubah,” urai Lutfi.
Sehingga dipastikan keliru, jika ada pihak yang menyebut data website itu adalah rujukan dan hasil resmi Pilkada.
Karena itu sangat wajar ketika banyak data pada laman KPU yang simpang siur. Mulai dari DPT, tingkat partisipasi, bahkan perolehan suara per kecamatan banyak yang saling tumpang tindih. Apalagi, server website itu sempat down beberapa waktu saat suara FAS terus menanjak. Saat server kembali normal, suara TP tiba-tiba melonjak drastis lebih dari 1 persen.
“Ini memang sangat mencurigakan. Contohnya disalah satu TPS di Bukit Harapan, C1 FAS meraih 268 suara, sementara yang diinput hanya 258 suara. Merugikan FAS kan?,” jelasnya.
“Jika merujuk pada C1 yang valid, maka dipastikan FAS menang. Itu yang kita pegang,dan saat ini kita kawal. Meski dilapangan upaya kecurangan sangat massive merugikan FAS, kita terus berupaya meminimalisir dengan mengamankan data A1 dari saksi kita,” tegas Lutfi.
Berdasarkan rekap C1 tim FAS, TP meraih 37.158 suara atau 49.69%. Sementara FAS sukses memperoleh 37.627 suara atau 50.31%. Selisih suara yang diperoleh hanya mencapai 469 suara, untuk keunggulan FAS. (*)