INIPASTI.COM, MAKASSAR – Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Provinsi Sulawesi Selatan saat ini terus berupaya meningkatkan nilai investasi, apalagi saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang dilirik oleh Investor Asing.
Namun,ditengah upaya tersebut Kepala Dinas PMD dan PTSP Sulsel, AM Yamin mengakui bahwa Kawasan Indonesia Timur (KTI) masih kurang diminati oleh investor asing, di mana semua masih terpusat di kawasan barat seperti Jawa dan Sumatera.
“Dengan Indonesia mulai dilirik oleh Investor, ini menjadi peluang apalagi Sulsel. Tentu harus mempersiapkan diri, apalagi KTI masih kurang dilirik oleh Investor asing, dan Sulsel diprediksi akan menjadi masa depan Indonesia,” kata Yamin, Minggu (17/9/2017)
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya terus berupaya agar Sulsel menjadi salah satu daerah dilirik dengan terus melakukan promosi, dengan potensi yang ada. Namun diperlukan perbaikan regulasi dan pelayanan agar lebih baik.
“Kami terus melakukan promosi agar Sulsel dilirik oleh investor, tentunya dengan melaksanakan berbagai inovasi, daerah juga harus pro aktif mempromosikan potensinya,” terang Yamin.
Yamin menyebutkan, selama hampir 10 tahun ini sektor Makanan dan Minuman paling banyak diminati, dan itu dari Singapura. “Kami harap sebenarnya bukan hanya Sumber Daya Alam saja, tapi disektor lain investor ini meminati juga, apalagi Sulsel sebagai pusat pelayanan, di Kawasan KTI di sini sangat strategis.
Beberapa sektor, misalnya pertambangan, infrastruktur, kelistrikan dan sebagainya. Yamin menyebutkan termasuk kereta api yang saat ini sedang dibangun di Sulsel.
Seperti diketahui, Dinas Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulsel menargetkan nilai investasi pada tahun 2017 mencapai Rp 9 Triliun, di mana total nilai investasi dari Januari -Juni mencapai Rp 4,7 triliun.(Iin Nurfahraeni)