INIPASTI.COM, [ISLAMI]- Dalam dunia yang semakin kapitalistik, Islam menawarkan solusi berbasis keadilan ekonomi yang dapat mengatasi ketimpangan dan eksploitasi. Kapitalisme yang tidak terkontrol cenderung menciptakan kesenjangan antara yang kaya dan miskin, eksploitasi buruh, serta perusakan lingkungan demi keuntungan maksimal. Islam menyeimbangkan aspek kepemilikan pribadi dengan tanggung jawab sosial melalui beberapa prinsip utama:
1. Zakat dan Distribusi Kekayaan
Islam mengatur sistem redistribusi kekayaan melalui zakat, infak, dan sedekah. Zakat 2,5% dari harta yang memenuhi nisab bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga mekanisme sosial untuk mengurangi ketimpangan.
> “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan yang tidak mendapat bagian.” (QS. Az-Zariyat: 19)
Dalam sistem ekonomi kapitalistik, pajak sering kali tidak mencerminkan keadilan dan transparansi seperti zakat yang langsung disalurkan kepada yang berhak.
2. Larangan Riba dan Sistem Ekonomi Berbasis Etika
Islam melarang riba (bunga pinjaman) karena menciptakan ketidakadilan ekonomi. Sistem keuangan Islam berbasis profit and loss sharing (PLS) memungkinkan keadilan dalam investasi, di mana keuntungan dan risiko ditanggung bersama. Ini menghindari eksploitasi ekonomi berbasis utang yang sering kali membebani kelompok miskin.
> “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah: 275)
Di era kapitalisme finansial yang sarat spekulasi dan gelembung ekonomi, sistem ekonomi Islam dapat menawarkan stabilitas yang lebih adil.
3. Keadilan dalam Hubungan Kerja dan Perlindungan Buruh
Islam menekankan hubungan kerja yang adil, di mana pekerja harus diberi upah yang layak tanpa penundaan, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
> “Berikanlah pekerja upahnya sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibnu Majah)
Kapitalisme seringkali menekan buruh dengan upah minimum yang tidak sebanding dengan kenaikan biaya hidup. Prinsip Islam ini mencegah eksploitasi tenaga kerja dan memastikan kesejahteraan pekerja.
4. Ekonomi Berkelanjutan dan Kelestarian Lingkungan
Islam menekankan keseimbangan dalam pemanfaatan sumber daya alam (mizan), melarang pemborosan (israf), dan mengajarkan konsep khalifah fil ardh (manusia sebagai penjaga bumi). Ini sangat relevan dalam mengatasi eksploitasi sumber daya alam yang merusak lingkungan demi keuntungan jangka pendek.
> “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56)
Sistem ekonomi Islam yang berbasis keberlanjutan dapat menjadi solusi terhadap eksploitasi lingkungan oleh kapitalisme yang tidak bertanggung jawab.
Kesimpulan
Islam menawarkan sistem ekonomi yang berbasis keadilan, keseimbangan, dan keberlanjutan. Dengan penerapan zakat, larangan riba, keadilan tenaga kerja, dan kesadaran lingkungan, Islam dapat menjadi solusi konkret terhadap dampak negatif kapitalisme, menciptakan tatanan ekonomi yang lebih adil dan harmonis bagi semua.