[ESAI] Di bawah langit Barru yang selalu bergumul antara sinar dan bayang, pelabuhan feri Garongkong berdiri sebagai saksi dari kehidupan masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya pada riak kapal dan penumpang yang singgah. Tak sedikit harapan yang tersimpan di sana, harapan yang membentang seiring janji akan perubahan.
Selasa itu, Aji Aras hadir—bukan sekadar sebagai calon Bupati Barru, tetapi sebagai sahabat bagi mereka yang hidupnya melekat pada tepian pelabuhan. Di sana, ia tak hanya berkunjung, tetapi menyimak, mendengarkan suara para pedagang dan buruh yang merindukan pemimpin yang mengerti jerih payah mereka. Seorang pedagang kecil, Sumarni, dengan lirih berharap bahwa jika Aji Aras memimpin Barru, Pak Aji akan memperjuangkan lebih banyak armada kapal feri di pelabuhan. Bagi Sumarni, bukan keuntungan besar yang ia cari, tetapi kesempatan lebih, secercah harapan agar usahanya tetap hidup seiring kedatangan penumpang.
Tak jauh darinya, Arman, seorang buruh pelabuhan, juga berbicara. Di balik tubuh yang tegap karena kerja keras, tersimpan keinginan yang tulus agar rute kapal feri diperluas, membuka jalur ke Kalimantan Timur. Ia, bersama pekerja lainnya, percaya bahwa kehadiran Aji Aras dapat menghidupkan kembali denyut ekonomi di pelabuhan ini, membuka jalur yang tak hanya membawa barang, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi warga Barru.
Aji Aras menyambut semua ini dengan penuh perhatian. Bukan sekadar jawaban basa-basi, tetapi komitmen. Ia menegaskan bahwa pelabuhan ini telah lama ia perjuangkan sejak ia bertugas di Komisi V DPR RI, dan jika diberi amanah, Garongkong akan menjadi gerbang utama menuju kesejahteraan. Lebih dari sekadar pelabuhan, ia membayangkan tempat ini sebagai pusat ekonomi baru bagi masyarakat Barru.
Dukungan kepada Aji Aras adalah dukungan untuk hidup yang lebih baik. Keberpihakan pada masyarakat kecil bukanlah sekadar retorika, tetapi jalan yang ia tempuh dengan kesungguhan. Setiap dialog yang ia lakukan di Garongkong bukan hanya tentang mendengar, tetapi tentang menyerap apa yang masyarakat inginkan, dan menjadikannya bagian dari rencana besar untuk Barru yang lebih sejahtera.
Bagi Barru, Aji Aras adalah pilihan yang memahami kehidupan yang melekat di tanah ini—dari tepi dermaga hingga pelosok desa. Pilihannya bukan semata untuk berkuasa, tetapi untuk melayani. Bersama-sama, masyarakat Barru dan Aji Aras dapat melangkah maju, membangun pelabuhan ini sebagai pusat ekonomi yang ramai, menjadi tumpuan bagi para pedagang, buruh, dan masyarakat luas yang mendambakan kesejahteraan.
Mari kita dukung Aji Aras, bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai sahabat Barru. Sebagai suara yang memahami, sebagai pemimpin yang mewujudkan harapan. Di pelabuhan Garongkong, di pasar-pasar, di setiap sudut Barru, bersama Aji Aras kita ciptakan Barru yang hidup, penuh asa, dan sejahtera.