INIPASTI.COM, MAKASSAR – Pendidikan membaca Alquran atau menulis Alquran bagi anak muslim wajib untuk dilaksanakan. Walau tidak dalam kerangka pendidikan formal, hal ini dinilai akan membentuk karakter tangguh bagi seorang anak bangsa saat ini. Sebagai generasi penerus, anak-anak harus kuat, tidak boleh lemah atau mudah dipengaruhi oleh derasnya arus pengaruh budaya dari luar yang tidak mendidik.
Menteri Sosial RI, Hj Khofifah Indar Parawansa, telah mengingatkan hal ini ketika menjadi Keynote Speaker dalam acara Launching Gerakan Sayang Ibu Tercinta (Gesit) Provinsi Sulsel dan Hari Ibu Nasional 2016, di Balai Manunggal Jenderal M Jusuf, Sabtu (24/12).
Baca juga :Gesit, Menghindarkan Anak Bermental Malinkundang
Di hadapan ribuan ibu yang menjadi organisasi Islam, Khofifah mengingatkan orangtua, khususnya kaum ibu, agar mendidikan anak-anaknya dengan pendekatan membaca Alquran atau menulis Alquran setiap saat. Ketua Umum PP Muslimat NU ini, juga mengajak ibu-ibu untuk selalu mendoakan anak-anaknya menjadi anak yang baik.
Sekarang ini, tambahnya, banyak anak yang rusak karena sudah jauh dari Alquran dan Sunnah Rasul. Dia juga menyayangkan paradigma sebagian orang tua yang berpikir ketika anak-anaknya jauh dari sisinya, misalnya anaknya kuliah di kota, ibunya di kampung tidak mengetahui lagi perkembangan pendidikan anak-anaknya di kota.
“Biasanya yang diperhatikan orangtua hanyalah biaya kuliah anak-anaknya. Ketika itu sudah dipenuhi, maka orangtua sudah merasa aman, semua urusan pendidikan anak-anaknya dianggapnya sudah selesai. Ini pendapat sebagian orang tua di era modern saat ini,” ujar Khofifah.
Padahal, lanjutnya, banyak anak hidupnya berkecukupan, tidak ada masalah dengan pembayaran uang kuliah karena orangtuanya mampu, tetapi justru tidak berhasil dan malah sangat mengecewakan orangtuanya.
“Pendidikan bukan soal orang kaya atau orang tidak mampu, atau karena nilainya yang bagus di sekolah, tetapi yang banyak menentukan kesuksesan masa depan anak adalah karakternya atau moralnya. Ketika ada anak yang moralnya rusak maka rusaklah semua masa depan anak tersebut. Makanya pendidikan anak harus tetap dikontrol meskipun jauh, utamanya bacaan Alqurannya,” tandasnya mengingatkan.
Hadir dalam acara ini Wakil Gubernur H Agus Arifin Nu’mang yang juga Ketua Dewan Pembina Gesit (Gerakan Sayang Ibu Sejati) Sulsel, Ketua Lansia Ibu Hj Nurhayati Yasin Limpo, Ketua Gerakan Ibu Nasional 2016 Neno Warisman yang juga artis ternama era akhir tahun 80-an sampai tahun 90-an (narasumber launching Gesit), Ketua Gerakan Ibu Nasional yang juga Rektor UIM Dr Ir Hj A Majdah M Zain MSi, Wakil Rektor IV UNMAL, dan sejumlah pimpinan perguruan tinggi yang juga inisiator Gesit dan undangan lainnya.(*)
Baca juga :Ibunda SYL Hadiri Deklarasi Gesit
//