INIPASTI.COM, BONE – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang meminta agar program peningkatan populasi sapi di Sulawesi Selatan, dengan sistem Inseminasi Buatan atau IB bagi sapi /kerbau harus digalakkan. Ini dikarenakan potensi yang dimiliki Sulsel cukup besar.
Menurut Agus, dengan panen pedet (anakan sapi,red) ini memperlihatkan keberhasilan dalam program IB yang telah dilakukan dinas terkait. Ini menjadi salah satu bukti keberhasilan dalam inseminasi buatan yang selama ini dilakukan.
Ia menambahkan, dari program IB yang dilakukan ini memiliki nilai ekonomis yang akan menguntungkan para peternak.
“Setiap sapi eksotik hasil IB, pada umur tertentu, harganya mencapai Rp 7 juta per ekor. Kalau kita panen pada hari ini 1000 ekor maka dapat dinilai sekitar Rp 7 miliar, apalagi pencapaian kelahiran 26 ribu ekor atau setara dengan Rp 182 miliar. Ini kan suatu nilai yang cukup besar untuk menyejahterakan peternak,” papar Agus, Jumat (14/10) di Bone.
Agus menyatakan sapi potong yang dimiliki oleh Sulsel mampu bersaing dengan dengan Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah, dengan jumlah populasi sekitar 1,4 juta ekor. Ini diakui sebagai populasi terbesar ketiga setelah kedua provinsi tersebut.
Namun, Agus mengakui ada kendala termasuk dalam hal Sumber Daya Manusianya. Ia menyebutkan dari sekitar 1.027 inseminator, sekarang ini yang aktif hanya tersisa 430 inseminator saja. Padahal keberhasilan dari inseminasi sangat tergantung dari inseminatornya.
“Makanya, kami meminta para kepala daerah juga ikut membantu, bagaimana caranya meningkatkan SDM ini,” kata Agus.
Ia menambahkan, pihaknya telah menganggarkan di APBD senilai Rp 3 miliar. Yang diperuntukan sebagai insentif jasa kelahiran untuk para inseminator. “Mungkin jika diliat nilainya kecil, namun ini bisa memberi semangat,” ucapnya.(*)
Baca juga :Putus Ketergantungan Impor, Mentan Panen Pedet di Bone Sulsel
//