INIPASTI.COM, MAKASSAR – Sosok Agus Arifin Nu’mang (AAN) adalah wakil gubernur yang sulit ditemukan duanya. Dia mampu menjalin kerjasama secara harmonis dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) selama sembilan tahun. Demikian ditegaskan pengamat dan dosen komunikasi politik FISIP Unhas, Dr Hasrullah MA, ditemui wartawan inipasti.com beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.
Dijelaskan, kemampuan menjalin kerjasama dengan gubernur menjadi salah satu modal kuat untuk maju dalam pertarungan gubernur Sulsel 2018. Peran selaku wagub memberi ruang bagi Agus untuk lebih banyak melakukan perjalanan ke hampir seluruh pelosok Sulsel, tandas doktor komunikasi PPs-UI Jakarta ini.
Menurut Hasrullah, sembilan tahun dampingi SYL, sekaligus memberi gambaran kalau AAN mampu menjalin kerjasama dengan siapa pun juga termasuk, kelak membangun relasi dengan semua kalangan memasuki pertarungan pilkada guberur Sulsel, tambah Hasrullah.
Prof. Dr. Armin, pengamat politik dan dosen Fisipol Unhas, menilai Agus bisa menjadi poros keseimbangan. Niat Agus ingin maju menjadi petarung dalam pilkada Gubernur Sulsel sudah waktunya. Tetapi memenangkan pertarungan itu, Agus harus mempertimbangkan kalkulasi geopolitik paket pasangan yang akan diusung.
Dijelaskan Armin, realitas politik menunjukkan faktor wilayah selatan Sulsel punya nilai tawar politik yang cukup tinggi untuk memenangkan pertarungan itu. Kekuatan lain dimiliki Agus, menurut Armin adalah relasi dan jaringan yang cukup meluas dan kuat di seluruh lapisan Sulsel. Sembilan tahun mendampingi Gubernur SYL waktu yang teramat panjang membangun jaringan dan kekuatan, tegas pria kelahiran Jeneponto ini.
Memasuki pertarungan politik pilkada Gubernur Sulsel 2016, sosok Agus Arifin Nu’mang harus lebih intensif melakukan komunikasi politik lintas partai. Demikian ditegaskan Pakar komunikasi Islam dari UIN Alauddin Makassar, Dr.Firdaus Muhammad M.Ag. Komunikasi politik harus lebih cepat dilakukan agar mampu meraih suara signifikan untuk menjadi kendaraan politik untuk lolos menjadi calon Gubernur Sulsel 2018.
Realitas politik Sulsel menunjukkan hanya Fraksi Partai Golkar di DPRD Sulsel yang utuh dapat mengusung calon guberur tanpa melakukan koalisi dengan partai politik lainya tegas Firdaus. Menurut Firdaus, Partai Golkar memasuki Musda 2016 ini menjadi ajang perebutan sesama kader menjadi Ketua Golkar Sulsel, figur Ichsan, Tanribali Lamo, Roem dan Agus sendiri punya kepentingan sangat besar. Siapa pun jadi ketua Golkar Sulsel hasil Musda ini akan membuka peluang mengedarai Partai Golkar dalam pilkada gubernur 2018.
Agus mulai sekarang harus secara massif menggalang kekuatan dengan membidik basis-basis massa yang lebih jelas katanya. Lebih lanjut Firdaus menyebut, kondisi kekinian Agus sudah punya modal berupa popularitas selaku wakil gubernur dua periode serta potensi elektabilitasnya juga baik. Selain itu Agus menjadi figur yang tepat untuk menjaga kesinambungan dan keseimbangan di Sulsel, tegas dosen politik media di PPs Universitas Fajar Makassar ini.