INIPASTI.COM, SUDIANG – Fisiknya yang tak lagi sempurna memberikan kendala tersendiri bagi jemaah haji asal Kota Ternate ini. Selama menjalani proses ibadah haji, tak henti-hentinya hati sanubari Sutomo Gustan (64) meratap. Ayah dua orang anak ini menyesal baru sekarang ia berangkat menunaikan ibadah haji.
Selama 42 hari berada di tanah suci, bisikan itu selalu ada. “kenapa tidak dari dulu saya naik haji’, berulang kalimat itu mengganggu pikirannya. Apalagi saat dirinya harus dibantu oleh orang lain dalam melaksanakan rukun haji. Ia pun mengaku kerap kali meneteskan air mata jika memikirkan hal tersebut.
“Saya menyesal berangkat haji sekarang, saat fisik saya sudah tidak kuat lagi. Menyesal karena berangkat dalam keadaan sakit, dan banyak merepotkan orang lain. Kasian mereka yang harus membantu saya dengan mendorong kursi roda,” sesal jemaah haji Kloter 7 Debarkasi Makassar ini.
Suami dari Sarifa Soleman ini memang harus menggunakan kursi roda. Penyakit gula basah atau diabetes yang menyerang kakinya mengharuskan dokter untuk mengamputasi beberapa jari kakinya. Akibatnya, ia harus menggunakan kursi roda sebagai alat bantunya untuk berjalan.
Untung saja, Sutomo Gustan memiliki sang istri yang begitu setia mendampinginya. Selama di tanah suci, sang istrilah yang mendorongnya. Terkecuali saat-saat tertentu di mana Sarifa Soleman juga harus melakukan rukun wajib haji.
“Biasa juga teman yang membantu. Tapi pada saat tawaf itu saya bayar orang untuk membantu saya mendorong saya. Karena pada saat itu semua jemaah haji harus serentak melakukan tawaf,” jelasnya yang baru saja tiba dari tanah suci, Minggu, (2/9/2018).
Sarifa Soleman ini jugalah yang selalu menjadi motivator serta pembimbingnya dalam agama Islam. Sutomo Gustan memang merupakan seorang mualaf. 34 tahun lalu, ia mengikrarkan diri sebagai seorang muslim. Setahun kemudian ia menikahi perempuan yang saat ini telah memberinya dua orang anak.
Atas kondisi yang dihadapinya itu, ia pun berpesan kepada umat muslim lainnya agar segera mendaftar haji. “Kalau ada dana, segera daftarkan diri. Karena alangkah indahnya jika kita tunaikan haji dalam kondisi sehat dan masih muda, tidak lansia. Saya menyesal, karena kenapa pada saat saya masih kuat saya tidak ke sana,” tutupnya. (Sule)