Sepucuk surat yang ditandatangani 29 dokter memperingatkan bahwa jika serangan terhadap fasilitas medis terus berlanjut dengan intensitas yang sama, maka Dalam waktu sebulan tidak akan ada yang tersisa lagi.
Surat itu menyerukan kepada Obama untuk memaksakan zona larangan terbang di wilayah udara Aleppo untuk menghentikan serangan.
Sementara itu, Rusia mengatakan pasukannya akan menahan serangan selama tiga jam setiap hari mulai Kamis (11/8/2016) hari ini guna membiarkan bantuan masuk Aleppo.
Semua aksi militer, serangan udara dan artileri akan dihentikan antara pukul 10:00 (07:00 GMT) hingga 13:00 (10:00 GMT), kata pejabat kementerian pertahanan dalam sebuah briefing di Moskow, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Namun, PBB segera menanggapinya dengan mengatakan bahwa tiga jam tidak akan cukup untuk membantu jutaan orang yang perlu bantuan dan meminta waktu 48 jam untuk melakukan tindakan kemanusiaan.
Beberapa hari terakhir eskalasi pertempuran semakin meningkat, di mana pihak pemberontak merusak parah akses utama menuju bagian barat kota Aleppo yang dikuasai pemerintah.
Serangan itu ditujukan untuk menembus blokade pasukan pro-pemerintah, yang mengepung bagian timur kota pada Juli lalu dengan bantuan pesawat tempur Rusia.
Para dokter mengatan dalam surat mereka bahwa dalam lima tahun sejak munculnya pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad, mereka telah “menyaksikan dengan mata kepala sendiri pasien, sahabat dan rekan sejawat yang tak terhitung jumlahnya yang menderita kekerasan dan penyiksaan sampai mati.”
“Dunia berdiri dan angkat suara tentang betapa ‘memprihatinkan’ masalah yang terjadi di Suriah, namun hampir tidak berbuat apa-apa untuk melindungi kami. Tawaran evakuasi dari rezim pemerintah dan Rusia terdengar seperti ancaman terselubung kepada rakyat–untuk melarikan diri, kalau tidak…”
Mereka mengatakan bahwa dalam sebulan terakhir terjadi 42 kali serangan terhadap fasilitas medis di Suriah, 15 di antaranya menimpa rumah sakit tempat mereka bekerja.
“Dua minggu lalu, empat bayi baru lahir mati kehabisan napas setelah ledakan memutus pasokan oksigen ke dalam tabung inkubator mereka. Karena kehabisan napas, hidup mereka berakhir bahkan sebelum benar-benar dimulai,” kenang mereka.
Para dokter mengatakan mereka telah bersumpah untuk menolong mereka yang memerlukan dan meminta Presiden Obama untuk “melaksanakan pula kewajibannya”.
“Kami tidak memerlukan air mata dan simpati atau bahkan doa: yang kami sangat butuhkan adalah zona bebas pengeboman terhadap Aleppo timur dan jaminan internasional bahwa Aleppo tidak akan pernah lagi diblokade.”