INIPASTI.COM, BANGKOK – Dikutip dari NBC News, bahwa ada dua bom meledak pada resort di pesisir kota di Thailand, Kamis (11/08/16), kejadian itu mengakibatkan satu orang tewas dan sedikitnya 20 orang lainnya luka-luka, demikian dinyatakan oleh pihak berwenang setempat.
Seorang wanita tewas dalam ledakan di Hua Hin, sekitar 125 mil Selatan-Barat Bangkok, sebagaimana dilaporkan kepada NBC news oleh kepala polisi setempat, Sittichai Srisopacharoenrat.
Terdapat 23 orang lainnya -termasuk 11 warga asing- mengalami luka-luka pada kejadian di Hua Hin, kata petugas rumah sakit Kepada NBC News. Dia menambahkan, diantara orang asing tersebut, terdapat 3 orang Belanda.
Bom-bom meledak di bar dan pub dengan jarak waktu setengah jam satu sama lain, demikian dikatakan Letnan Polisi Chaiyot Thisawong kepada NBC News, ditambahkan bahwa bom-bom tersebut merupakan bom jenis rakitan (IED), dikatakan pula bahwa pelaku menggunakan telpon seluler untuk meledakkan bom itu.
Bom kedua tersembunyi di dalam pot tanaman, katanya. Bom yang meledak di dekat sebuah bar sekitar 22.20 waktu setempat yang menewaskan seorang perempuan, wakil kepala polisi setempat Samer Yousamran kepada Reuters.
Hingga berita diturunkan, motif kejadian dan identitas pelaku belum diketahui dan tengah diselidiki, tambahnya.
Ledakan terjadi menjelang hari libur umum pada hari Jumat untuk memperingati Ulang tahun Ratu Sirikit, menurut Reuters. Hua Hin adalah resort mewah yang cukup terkenal di Selatan Bangkok dan banyak orang yang akan pergi ke sana untuk liburan akhir pekan.
Dalam insiden terpisah sebelumnya pada hari Kamis, bom lain meledak di sebuah pasar di provinsi Trang selatan di Thailand, melukai enam orang, kata polisi kepada Reuters.
Polisi percaya ledakan yang terjadi terkait dengan sengketa lokal.
Sebagaimana diketahui, Thailand dalam waktu kurang dari seminggu telah melaksanakan sebuah referendum untuk mengadopsi konstitusi yang didukung militer, ini adalah ujian pertama Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dalam kepemimpinannya sejak ia merebut kekuasaan dalam sebuah kudeta pada bulan Mei tahun 2014.
Raja Thailand 88 tahun, Bhumibol Adulayadej, adalah monarki terlama di dunia, dan istrinya, Sirikit, diketahui berada di rumah sakit di Bangkok, namun ternyata berada di Hua Hin dalam tahun terakhir ini yaitu di Klai Kangwon Palace, istana kerajaan, yang diterjemahkan sebagai “Istana Jauh dari Kekhawatiran.”
Raja Bhumibol telah menerima pengobatan untuk infeksi selama bulan lalu di sebuah rumah sakit Bangkok, Royal Household Biro mengatakan pada 1 Agustus 2016.(Ul sumber: NBC News).