INIPASTI.COM, THAILAND – Toleransi beragama diperlihatkan Putra Mahkota Thailand Maha Vajiralongkorn. Walaupun beragama Theravada, mashab tertua agama Buddha, pria yang telah ditetapkan sebagai pengganti Raja Thailand Bhumibol yang wafat pada Oktober lalu itu memperlihatkan kepeduliannya pada agama Islam di negaranya.
Salah satunya kepeduliannya, Maha Vajiralongkorn direncanakan akan memberikan hadiah kepada para pemenang musabaqah tilawatil Quran (MTQ) di Selatan, acara tahunan yang selalu ia hadiri dengan apa yang disebutkan ketua majelis Islam setempat, ‘ikut bersalawat.’
Dilansir dari bbc.com, pria berusia 64 tahun ini dipandang akademisi setempat sebagai orang yang memberi banyak perhatian kepada masyarakat minoritas Muslim di selatan.
Ketua Majelis Islam Patttani, Waeduramae Mamingji menjelaskan, Putra mahkota berusia 64 tahun ini akan memberikan hadiah kepada para pemenang di Masjid Jami Pattani dan juga mengunjungi satu sekolah untuk memberikan penghargaan kepada para siswa dan para imam, Senin mendatang (14/11).
“Pilihan beliau untuk datang menunjukkan hubungan dekat dan sangat mengutamakan ini. Putra mahkota datang setiap tahun, termasuk Maulud Nabi (Muhammad) dan bersalawat bersama orang Islam,” kata Waeduramae seperti yang dikutip dari BBC Indonesia.
Waeduramae menggambarkan kalau ia biasa melihat Putra Mahkota bersalawat. Itu dilihat dari gerakan mulutnya dan biasanya juga menanyakan isi kandungan doa sambil menadahkan tangan (tanda doa, red).
Wakil Rektor Universitas Fatoni, Patani, Thailand Selatan, Ahmad Umar mengatakan, kunjungan Vajiralongkorn ini menunjukkan “Ia dekat dengan rakyat Muslim.” Ahmad menyatakan Vajiralongkorn banyak memberikan perhatian kepada masyarakat Islam di tiga provinsi dengan penduduk mayoritas Islam itu.
Namun akademisi dari Universitas Thammasat, Bangkok, Onanong Thipimol mengatakan lawatan dan kedekatan penduduk Muslim di Selatan, tidak akan membantu banyak dalam menyelesaikan konflik yang telah terjadi selama puluhan tahun itu.
Vajiralongkorn ditetapkan sebagai pengganti Raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal bulan lalu setelah bertahta selama 70 tahun, namun belum dinobatkan. Menurut media Thailand, Vajiralongkorn meminta penundaan penobatannya untuk berduka. Keputusan ini diumumkan oleh Junta Militer.
Masa duka selama 30 hari untuk Raja Bhumibol berakhir pada 14 November, namun bagi pegawai negeri dan banyak kalangan lainnya masa duka berlangsung satu tahun setelah Bhumibol dikremasi.(*)
Baca juga : Lima Sebab Donald Trump Menang
//