INIPASTI.COM, MAKASSAR – Niat jahat Saleh yang timbul terhadap Rafika Hasanuddin alumni Mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) yang tewas di tangannya ternyata sudah dari awal mengincar handphone android milik korban
Menurut hasil rekonstruksi yang dilakukan Polda Sulsel dan polres Gowa bermula saat Rafika melintas di depan pos satpam sambil memainkan handphone android Himax Y13 miliknya, Sabtu (14/1/2017) malam.
Saleh (38) yang saat itu duduk di Pos pengamanan Perumahan Yusuf Bauty tertarik dengan handphone korban, dan timbul keinginan untuk memiliki handphone tersebut.
Dengan melakukan aksinya, Saleh secara diam-diam mengikuti Rafika masuk ke rumahnya. Saleh kemudian masuk dan bersembunyi di dalam kamar.
Rafika yang baru saja tiba di rumah langsung menyimpan handphone nya di lantai, dan Rafika langsung mengganti bajunya. Saleh pun memanfaatkan kesempatan untuk mengambil handphone Rafika.
Akan tetapi, aksinya Saleh saat mencuri hape kepergok Rafika memgambil handphone itu, sehingga sempat terjadi tarik menarik handphone. Saleh yang dalam keadaan panik, menarik tubuh Rafika dan di hantamkan ke tembok rumahnya.
“Setelah terjatuh. Saleh kembali menghantam Rafika,” kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Darwis Akib saat rekonstruksi kasus pembunuhan Rafika di Perumahan Yusuf Bauty, Senin (30/1/2017).
Usai menghantam Rafika, Saleh melihat pisau dapur yang terletak di jendela rumah. Pisau itu pun diambil dan digunakan Saleh menusuk dan menyabet leher Rafika sepanjang 15 cm.
Menurut Darwis, setelah menghabisi nyawa Rafika, Saleh mengambil handphone milik korban lalu merenung sambil merokok di kamar korban.
“Setelah itu, Saleh mencuci alat bukti pisau dan menyembunyikan diatas ventilasi jendela belakang rumah kamar korban, lalu mengambil Hapenya, kemudian menutupi korban dengan sarung lalu memadamkan lampu di rumahnya,” tambahnya.
Dengan liciknya, sambil berbohong menemukan jenazah Rafika tergeletak di dalam rumahnya dengan cara menutupi agar terhindar dari polisi, dengan panik Saleh membuang hape korban setelah ditemukan mayat nya.
“Hape korban sempat dia pakai saat kami melacaknya dan sempat mengganti kartunya, dengan paniknya setelah ia mengakui menemukan mayat korban, ia membuang alat bukti tersebut di selokan samping rumah korban agar terhindar dari kejaran polisi,” tukasnya.
Itulah alur rekonstruksi yang diperankan Saleh, tersangka kasus pembunuhan Rafika Hasanuddin di Blok A/5 Perumahan Yusuf Bauty, Kelurahan Paccinningan, Kecamatan Sombaopu Kabupaten Gowa, Senin (30/1/2017).