INIPASTI.COM, Rusia dan Cina telah menandatangani perjanjian kerjasama untuk membangun stasiun penelitian ilmiah internasional di Bulan, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi energi nuklir untuk eksplorasi luar angkasa dan memanfaatkan sumber daya Bulan.
Pembangkit listrik tenaga nuklir di Bulan akan menggunakan reaktor nuklir kecil yang dapat diangkut dengan roket dan dioperasikan secara otomatis di permukaan Bulan. Reaktor ini akan menghasilkan listrik untuk kebutuhan stasiun penelitian, seperti penerangan, pemanasan, komunikasi, dan instrumen ilmiah.
Pembangkit listrik tenaga nuklir di Bulan juga akan membantu penelitian tentang potensi helium-3, sebuah isotop yang jarang ditemukan di Bumi, tetapi melimpah di Bulan. Helium-3 diyakini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk fusi nuklir, proses yang menghasilkan energi bersih dan berlimpah.
Rusia dan Cina belum mengumumkan jadwal pasti untuk proyek ini, tetapi mereka berharap dapat meluncurkan misi bersama ke Bulan pada tahun 2025. Proyek ini menunjukkan ambisi kedua negara untuk meningkatkan kehadiran dan pengaruh mereka di luar angkasa, sekaligus menantang kepemimpinan AS di bidang ini.
(dari berbagai sumber)