INIPASTI.COM – Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76, akan menjadi momen terindah di kalangan pendaki gunung, terutama bagi Amri (21), Amrullah (20), Dian Istiqamah dan Rahim, mereka beralamat di Jalan Pampang IV Makassar.
Melalui pesan SMS, mereka sepakat untuk mendaki Gunung Bawakaraeng bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan ke-76, namun takdir berkata lain. Salah seorang diantara mereka mengalami kedinginan (hypotermia).
Info yang masuk ke TAGANA Gowa, ada pendaki tersesat, segera disebar berbagai grup penolong dan Tim SAR untuk mendapatkan pertolongan.
Anggota Tim Siaga Merah Putih Basarnas Sulsel, Dadang Tarkas menyebutkan laporan korban meninggal itu diterima pihaknya, Rabu pagi (18/8/21)
“Jenis kelamin laki-laki, terkait nama, umur dan alamat masih sementara kami kroscek,” kata Dadang,.
Sumber lain menyebutkan, kuat dugaan yang meninggal itu adalah Dian Istiqamah, karena memang memiliki riwayat hypotermia, namun masih perlu dilakukan kroschek ulang di lokasi.
Saat ini, kata Dadang tim SAR gabungan sementara melakukan evakuasi terhadap korban.
Proses evakuasi sendiri melibatkan 100 lebih potensi SAR yang saat ini ikut dalam Siaga Merah Putih.
“Tadi pagi sudah berangkat satu tim dipimpin langsung Pak Rizal (Kasi Operasi Basarnas Sulsel). Kita usahakan bisa sampai di posko induk hari ini,” jelas Dadang.
Selain kasus meninggal dunia, Tim Siaga Merah Putih juga melakukan evakuasi puluhan korban hypotermia atau kedinginan.
Dadang mengungkapkan kasus hypotermia itu diakibatkan cuaca ekstrim di Gunung Bawakaraeng.
“Sudah lebih sepuluh orang yang kita evakuasi, karena hypotermia. Memang laporan teman-teman, cuaca ekstrim,” ungkapnya.
Perkiraan tim Siaga Merah Putih jumlah pendaki di Gunung Bawakarang, baik di puncak, Lembah Ramma dan Lembanna mencapai 1000 lebih.
Humas Polres Gowa sangat menyesalkan kejadian tersebut. Sebelumnya pihak kepolisian telah merilis, larangan melakukan ekspedisi ke Gunung Bawakaraeng, untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 76
Mengingat kondisi cuaca sangat ekstrem, namun hal itu tidak digubris oleh sebagian pelaku ekspedisi.
“Informasi yang telah di terima Humas Polres Gowa pagi tadi, Rabu (18/8/21) diketahui saat ini, ada seorang pendaki gunung berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan tewas di Pos 7 Gunung Bawakaraeng,” terang Kasubbag Humas Polres Gowa AKP. M. Tambunan.
“Korban diduga meninggal dunia karena mengalami hipotermia atau kedinginan. Saya telah berkomunikasi dengan Kapolsek Tinggimoncong dan hal itu dibenarkan,” jelas Kasubbag Humas Polres Gowa AKP. M. Tambunan.
Saat ini pihak kepolisian Polsek Tinggimoncong sementara menuju ke TKP untuk melakukan back up tim SAR untuk membantu melakukan penyelamatan terkait kejadian tersebut.
Korban diduga meninggal dunia karena mengalami hipotermia atau kedinginan akibat cuaca ekstrem, dan untuk identitas korban, masih belum kita dapatkan, karena masih menunggu informasi dari personil.
Untuk kronologis kejadian awal, hingga meninggalnya korban tewas, masih sementara kita kumpulkan dan akan dirilis secara resmi oleh humas Polres Gowa.
Sebelumnya pihak kepolisian melalui Humas Polres Gowa telah memberi himbauan kepada seluruh pelaku wisata, khususnya yang akan mendaki Gunung Bawakaraeng untuk mengurungkan niatnya melakukan ekspedisi.
Karena kondisi cuaca sangat ekstrem yang mana saat itu mencapai 14 derajat Celcius. Namun ada saja pendaki, main kucing-kucingan dengan petugas jaga hingga lolos, namun akibatnya sangat fatal.
“Kita berharap seluruh pendaki gunung yang berada di Bawakaraeng segera turun dari puncak untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” harap AKP. M. Tambunan (syakhruddin)