INIPASTI.COM, GOWA – Sebanyak 120 siswa Tsanawiyah dan Aliyah dari Perguruan Muhammadiyah yang ada di Kecamatan Tombolo Pao, Gowa, mengikuti Kemah Tahfidz Alquran. Kegiatan yang dipusatkan di Pondok Pesantren Jabal Nur Muhammadiyah Ballasuka, kawasan puncak di Kecamatan Tombolo Pao, ini berlangsung selama empat hari, (Rabu-Jumat, 13-16/9/2016).
Kemah Tahfidz itu dibina oleh tim pembina dari Mahasantri Pendidikan Ulama Tarjih (PU) Universitas Muhammmmadiyah (Unismuh) Makassar. Sekretaris PUT Unismuh Makassar, Drs HM Husni Yunus MPd, saat membuka kegiatan itu, Rabu (13/9/2016) mengatakan, kemah tahfidz merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan penguasaan Al Quran di tingkat siswa sekolah menengah.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua Cabang Muhammmmamdiyah Tombolo Pao, Muh Harun SAg MPdI, Direktur Pondok Pesantren Jabal Nur Abd Malik SSos MSi, dan Kepala Desa Ballasuka Abd Hamid SSos MSi.
Para siswa peserta kemah tahfidz dibekali materi yang diberikan oleh Drs KH Lukman Abd Samad Lc, dan Muh Ibrahim SPdI MPdI.
“Kami mengharapkan program Kemah Tahfidz Alquran ini dapat menjadi salah metode pengembangan dan penguasaan Alquran terhadap setiap binaan sekolah Muhammmadiyah yang berbasis pada pengembangan semi pesantren Muhammmadiyah,” kata Husni Yunus.
Dia mengaku selalu mendukung program pemerintah terutama dalam penerapan sistem model Full Day School, dengan mengintegrasikan semua pelajaran terhadap aktualisasikan Alquran dalam kehidupan keseharian.
Dalam kesempatan, itu, Direktur Pesantren Jabal Nur Ballasuka, Abd Malik mengatakan, program yang dikembangkan Mahasantri PUT Unismuh, menjadi rahmat bagi seluruh masyarakat Islam yang ada di lereng gunung bawakaraeng. Disebutkan bahwa lokasi pondok pesantrennya merupakan wilayah yang terisolir karena jauhnya jarak dari perkotaan, dan fasilitas yang masih sangat sederhana.
Karena itu, kata Malik, program kemah tahfidz untuk siswa ini sangat baik dengan pola kerjasama pembinaan pesantren dan PUT Unismuh Makassar, baik dari aspek metode pembelajaran Alquran mamupun dari sitem pengembangan Bahasa Arab dan penguasaan Kitab Gundul bagi setiap santri.
Sementara Ketua BEM PUT Unismuh Makassar, Awaluddin mengharapkan agar kegiatan kemah tahfidz tersebut dapat ditingkatkan dengan memperluas kerjasama antara Perguruan Muhammmmadiyah khususnnya pondok Pesantren dengan pihak lain, dalam pengembangan Metodologi Pemahaman dan Pengetahuan, terutama mengenai pentingnya Alquran sebagai kekuatan dakwah dalam kehidupan keseharian.
Kegiatan kemah tahfidz tersebut diisi dengan berbagai kegiatan di mana Al Quran sebagai model pembinaan dalam sistem pondok pesntren Muhammmmmadiyah. Peserta diberi materi Tahfidz Alquran, hadits serta sejumlah games yang sifatnnya untuk mempercepat kemampuan dalam mengaktualisasikan isi Alquran dan Hadits Rasulullah Saw.