INIPASTI.COM, MAKASSAR – Perlakuan diskriminatif terhadap kaum difabel atau disabilitas masih marak terjadi. Begitu pun dalam hal hak mereka dalam mendapatkan pendidikan yang masih kurang. Untuk merubah itu, Universitas Teknologi Sulawesi (UTS) bekerja sama dengan Organisasi Perdik (Pergerakan difabel Indonesia untuk Kesetaraan) menyelenggarakan Seminar dan Kuliah Umum guna membahas hal tersebut.
“Kita mau merubah paradigma yang ada bahwa penyandang disabilitas kurang mendapat perhatian dalam kesempatan mendapatkan pendidikan,” ujar Direktur Perdik Sulsel Abd Rahman pada acara yang berlangsung di Hotel The One, Senin (28/11/2016).
Menurutnya, kegiatan yang digelar ini bertujuan untuk merubah paradigma dunia pendidikan Inklusi dalam memberikan hak-hak bagi penyandang disabilitas. Olehnya itu, kegiatan ini mengangkat tema “Paradigma Pendidikan Inklusi dalam Upaya Membuka Peluang Difabel Menuntut Ilmu di Perguruan Tinggi”.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Ibrahim Saleh yang tampil membawakan materi kuliah umumnya mengatakan, selama ini kaum disabilitas cenderung dikucilkan oleh keluarganya maupun dilingkungan masyarakat. Untuk melindungi mereka, menurut Ibrahim, diperlukan adaptasi dilingkungan masyarakatnya. Selain itu, tambahnya, pemerintah dituntut untuk berkewajiban memperhatikan mereka.
Ibrahim mengatakan, pemerintah mesti membuatkan peraturan daerah (Perda) untuk memberikan perlindungan bagi kaum disabilitas. “Pola pikir masyarakat harus diubah dalam menilai keberadaan mereka, dengan memberikan kepercayaan dan kesempatan seluas luasnya untuk mendapatkan hak dan kewajibannya. Tentunya ini semua menjadi tanggung jawab pemerintah maupun pihak swasta dan seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
Sekda Kota Makassar ini mengungkapkan cara memberikan perlindungan bagi kaum disabilitas. Salah satunya, dengan melakukan komunikasi sosial serta memberikan alokasi dana dari dinas yang bersangkutan bagi kegiatan-kegiatan mereka. Selain itu, tambahnya, dengan membangunkan sarana dan prasarana bagi aktifitas sehari hari kaum disabilitas tersebut.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa UTS jurusan Ilmu kesejahteraan Sosial. Hadir sebagai pembicara selain Sekda Kota Makassar, Direktur Perdik Sulsel juga membawakan materi. Ada juga Ketua program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial UTS, dan Moderator Ishak Salim.