INIPASTI.COM, BENGKULU – Setelah di Makassar kasus pembunuhan terhadap mahasiswi UIN Alauddin, dengan motif hamil di luar nikah. Baru-baru ini motif pembunuhan keji terhadap Wina Ardiani (20) terjadi di Bengkulu.
Mahasiswi cantik Semester V Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu mulai terungkap. Pihak kepolisian mengungkapkan kronologi dan fakta-fakta baru pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Wina Ardiani.
Warga menilai Wina sebagai sosok wanita yang berprilaku baik. Wina Ardiani dikenal sosok baik dan pendiam.
Berbagai dugaan muncul berdasarkan data dan fakta di lapangan terkait tewasnya Wina. Di antaranya korban diduga dibunuh penjaga Pondok Reza, laki-laki berinisial Pardi (PI), 29.
Pasalnya, pria beristri anak satu warga asal Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Sumut, itu mendadak hilang dari indekos saat dalam proses pencarian korban yang dilaporkan hilang. Begitu juga dengan istri dan anaknya menyusul menghilang sehari setelahnya.
Kini, pelaku utama ditangkap Pardi (PI) alias Pardi bin Suhaila (29). Pardi ditangkap di Empat Lawang pada Rabu (18/12/2019).
Istri Pardi dengan inisial TK sudah curiga kepada suaminya. TK sendiri sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Ternyata Pardi melarikan diri dan bersembunyi di dalam hutan di Kawasan Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.
Saat hendak ditangkap di tempat persembunyiannya. Pardi frustasi karena sempat bunuh diri. Pelaku sempat coba bunuh diri menggunakan pisau dan gantung diri.
“Pelaku berusaha bunuh diri dengan cara menusuk perutnya dan gantung diri,” kata Kapolres Bengkulu AKBP Pahala Simanjuntak, Jumat (20/12/2019).
Kini, Pardi harus menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara, Bengkulu.
PI diketahui merasa sakit hati dan dendam karena korban pernah ditabrak dan meminta untuk memperbaikinya. Korban menuntut terduga pelaku memperbaiki kerusakan tersebut.
(Dhirga Erlangga/Penulis)