Hillary tidak menyerahkan 30.000 email dalam penyelidikan FBI terhadap email pribadinya karena email itu mengandung unsur pribadi.
Donald Trump: “Rusia, jika Anda sedang mendengar, saya harap Anda dapat menemukan 30.000 email yang hilang.”
“Saya pikir Anda akan mendapatkan pujian dari pers kami.”
Email itu akan mengandung sesuatu “yang indah’, katanya.
Namun, tak lama setelah mengeluarkan pernyataan itu, dia mengeluarkan kicauan di Twitter bahwa jika ada yang menemukan email itu, mereka harus menyerahkannya kepada FBI.
Ajakannya itu muncul karena Rusia dituduh telah membobol email dari Komite Nasional Partai Demokrat (DNC) untuk kepentingan Donald Trump. Baik Trump, maupun Rusia, menyangkal tuduhan tersebut.
“Ini adalah kali pertama seorang calon presiden secara aktif mendorong kekuatan asing untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap saingan politiknya,” kata Jake Sullivan, penasihat politik senior Hillary, sebagaimana dilansir BBC.
“Hal ini telah berubah dari sekadar masalah rasa ingin tahu dan masalah politik, menjadi isu keamanan nasional [yang sangat peka].”
Dalam suatu pernyataan yang dikeluarkan tidak lama sesudah Trump mengeluarkan pernyataannya, calon presidennya, Mike Pence mengatakan akan ada “konsekuensi serius” menanti jika FBI dapat membuktikan bahwa Rusia berusaha mengintervensi, mencampuri pemilihan presiden Amerika Serikat.
Apa yang Dibobol dari Email DNC?
Email itu dibocorkan ke organisasi Wikileaks dan dipublikasikan pada Jumat.
FBI terus melakukan investigasi terhadap pembocoran informasi itu, yang mencakup email yang memperlihatkan para pejabat DNC, yang seharusnya bertindak netral, mendukung Hilarry Clinton, dan menyisihkan saingannya sesama Partai Demokrat Bernie Sanders.
Manajer kampanye Hillary Clinton, Robby Mook, mengatakan Rusia melakukan serangan melalui hacker untuk melemahkan Partai Demokrat dan membantu Trump.
Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, yang dilansir BBC, Presiden Obama–yang pemerintahannya sendiri dituduh melakukan serangan melalui hacker terhadap pemerintahan negara lain–menolak untuk mengabaikan begitu saja tanggung jawab Rusia terhadap masalah itu, dan menambahkan: “Apa yang kita benar-benar ketahui adalah bahwa Rusia membobol sistem keamanan kita. Bukan hanya sistem keamanan pemerintahan kita, tetapi juga sistem keamanan pribadi kita.”