INIPASTI.COM, CALON presiden AS dari partai Republik Donald Trump, Sabtu (13/8/016) lalu, mengulangi serangannya terhadap Presiden Barack Obama bahwa dia telah membantu “mendirikan” ISIS dan mencaci maki laporan media yang mengatakan kampanyenya mengalami kegagalan. Hal itu disampaikannya dalam kampanye di Connecticut, negara bagian yang selama ini tidak pernah dimenanginya.
Berbicara selama lebih sejam dalam ruangan yang gerah, Trump menghabiskan sebagian besar pidatonya dengan kecaman tentang liputan media.
Dia kembali mengancam akan menarik kembali surat izin liputan bagi The New York Times. Surat izin liputan itu memungkinkan para awartawan untuk mengakses area khusus wartawan dalam setiap kampanyenya. Sebelumnya, dia sudah melarang beberapa media untuk meliput, termasuk The Washington Post.
Pada Sabtu lalu, koran New York menerbitkan artikel yang merinci kegagalan upaya Trump untuk tetap fokus pada kampanyenya selama pemilihan umum.
“Mereka adalah orang paling tidak jujur,” kata Trump. “Mungkin kami akan mulai berpikir untuk melucuti kartu pers mereka.”
Trump berkunjung ke Connecticut, negara bagian yang menjadi basis Demokrat, sehingga banyak kaum Republikan yang mengerutkan kening.
“Sungguh tolol bahwa dia berkunjung ke Connecticut melakukan kampanye hanya 90 hari menjelang pemilihan,” ujar Matt Mackowiak, seorang ahli strategi dari partai Republik. “Anda tidak akan menemukan Hillary Clinton melakukan kampanye terbuka di Idaho dan Mississippi. Saya terpaksa berpikir bahwa ini membuktikan calon presiden dari partai Republik itu sendirilah yang mengatur jalannya kampanyenya, yang menjelaskan mengapa kampanye yang dia lakukan mengalami bencana luar biasa besarnya.”
Pada beberapa kesempatan, kerumunan orang bersorak “penjarakan dia”, yang merupakan yel-yel yang sering ditujukan kepada saingan Trump dari partai Demokrat , Hillary Clinton.
Trump memberi tahu khalayak bahwa biasanya dia merespons yel-yel itu dengan mengatakan dirinya berniat mengalahkannya pada 8 November, namun kali ini dia menambahkan: “Kalian tahu tidak? Tuntutan itu kedengarannya masuk akal.”
Trump juga meninggalkan upayanya belakangan ini untuk meyakinkan bahwa dirinya tidak serius ketika mengatakan Obama adalah “pendiri” kelompok militan ISIS.
“Itu adalah pendapat saya dan banyak orang juga berpendapat dialah pendiri ISIS,” kata Trump kepada massa.
Baik partai Demokrat, maupun partai Republik sama-sama mengecam pernyataan Trump tersebut sebagai sesuatu yang sama sekali salah.