INIPASTI.COM, MAKASSAR – Aksi damai yang akan digelar 2 Desember mendatang, ditakuti akan disusupi orang-orang yang tak ingin menciptakan kedamaian. Untuk itu, Polri telah menyiapkan langkah antisipasi, jika terorisme menyusup dalam aksi tersebut.
Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jendral Polisi (Komjen) Syafruddin saat kunjungan kerja di Mapolda Sulsel. Ia mengatakan, dalam aksi sebelumnya yang digelar 4 November lalu, telah menangkap 13 orang penyusup dari jaringan teroris Majalengka.
“Kami sangat mengantisipasi, yang sebelumnya ada yang menganggu kedamaian kami amankan, untuk aksi selanjutnya, yang mengganggu kedamaian kami tangkap!” tegas Syafruddin, Selasa (29/11).
Syafruddin juga berharap, agar aksi damai yang digelar 2 Desember mendatang selesai dengan damai dan tidak ada penyusup yang membuat rusuh. “Mudah mudahan itu bisa kita amankan dan selesai dengan baik. Karena itu bukan demo lagi jadinya. Itu adalah zikir kebangsaan jadinya. Sudah diubah dalam konferensi pers pak kapolri bersama MUI,” jelas polisi berbintang tiga ini.
“Kalau ada yang begerak di luar kesepakatan, akan kita tindak. Kalau akan melakukan rencana-rencana di luar ketentuan. Kan ada ketentuan- ketentuan yang harus dipatuhi dan hukum yang berlaku,” tandas pria kelahiran Ujungpandang ini.
Aksi Bela Islam III ini diorganisir Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI). Dipimpin oleh Front Pembela Islam dan diikuti sejumlah organisasi massa lain. Aksi ini akan diisi dengan zikir dan salat Jumat. Juga dirangkaikan dengan doa untuk keselamatan negeri serta ceramah dari para pemuka agama dan ulama. Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin akan menjadi khatib dalam salat Jumat.(*)
Baca juga : Aksi 2 Desember, Panglima TNI Imbau Ubah Demo Jadi Doa Bersama
//