INIPASTI.COM – Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, kembali menjadi sorotan karena serangkaian letusan yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Erupsi terakhir yang eksplosif terjadi semalam sekitar pukul 21.15 Wita, menyebabkan tinggi kolom abu mencapai 3.000 meter, disertai gemuruh dan gempa yang mengguncang.
Dilansir dilaman CNN Indonesia, Status Gunung Ruang Dinaikkan Menjadi Level IV (Awas)
PVMBG telah menaikkan status Gunung Ruang dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) pada Rabu 17 April 2024.
Hendra Gunawan, Kepala PVMBG, menegaskan bahwa warga diminta untuk menghindari area dalam radius enam kilometer dari puncak gunung.
Aktivitas Kegempaan yang Meningkat
Data PVMBG mencatat bahwa Gunung Ruang telah mengalami aktivitas kegempaan sebanyak 944 kali dalam sehari pada 17 April 2024, dengan jenis gempa bervariasi termasuk gempa vulkanik dangkal dan dalam.
Tiga Kali Letusan Besar dalam Dua Hari
Gunung Ruang mencatat tiga letusan besar dalam dua hari terakhir. Letusan terakhir pada pukul 21.15 WITA menyebabkan kolom abu mencapai 3.000 meter, disertai suara gemuruh dan gempa yang dirasakan di sekitar Pos Pengamatan Gunungapi Ruang.
Evakuasi Warga Telah Dilakukan
Lebih dari 11.600 penduduk telah dievakuasi sementara untuk menghindari bahaya erupsi Gunung Ruang. Empat kapal, termasuk Kapal Perang RI dan kapal milik Basarnas, telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi di Pulau Tagulandang.
Potensi Tsunami dan Pengungsian Pantai
Masyarakat di pantai barat Pulau Tagulandang diungsikan ke pantai timur sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi tsunami dengan ketinggian gelombang hingga 25 meter. Peringatan ini didasarkan pada data sejarah letusan Gunung Ruang di masa lalu.
Penutupan Bandara Sementara
Bandara Sam Ratulangi Manado sementara ditutup akibat abu vulkanik yang terbawa angin dari erupsi Gunung Ruang. Pengelola bandara menyetop sementara operasional untuk keselamatan penerbangan.
Dengan perkembangan terkini ini, langkah-langkah pencegahan dan evakuasi menjadi prioritas untuk mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi akibat aktivitas vulkanik Gunung Ruang (sdn)