INIPASTI.COM – Hari ini, tanggal 29 Februari, merupakan hari yang langka karena hanya terjadi sekali setiap empat tahun, mengikuti status 2024 sebagai tahun kabisat. Kejadian ini dipengaruhi oleh perhitungan durasi putaran Bumi mengelilingi Matahari. Mari kita eksplorasi beberapa fakta menarik terkait hari kabisat.
Tahun Kabisat dan Durasinya ; Tahun kabisat terjadi setiap empat tahun dan dapat dibagi habis oleh empat serta 400. Hal ini mengakibatkan tahun kabisat memiliki 366 hari, sedangkan tahun-tahun normal hanya memiliki 365 hari. Tanggal ekstra ini jatuh pada 29 Februari, yang hanya terulang empat tahun sekali.
Meskipun demikian, orang yang lahir pada tanggal ini, merayakan ulang tahunnya hanya setiap empat tahun, tetapi pertambahan usia tetap dihitung setiap tahunnya, meski tidak melibatkan tanggal khusus ini, sebagaimana dilanasir dilaman CNN Jakarta.
Dampak Tanpa Hari Kabisat ; Tanpa keberadaan hari kabisat dalam kalender, kita akan menghadapi masalah dalam menentukan waktu peristiwa-peristiwa penting, menentukan waktu tanam bagi para petani, dan menyelaraskan musim dengan Matahari dan Bulan.
Menurut Younas Khan, seorang instruktur fisika di Universitas Alabama di Birmingham, tanpa tahun kabisat, kita bisa mengalami musim panas di bulan November. Hal ini akan mengubah tanggal perayaan seperti Natal, yang pada akhirnya jatuh pada musim panas, tanpa jejak salju.
Sejarah Awal Mula Hari Kabisat ; Pada masa Kekaisaran Romawi, Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian pada tahun 46 SM. Kalender ini, berdasarkan perhitungan matahari, menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun untuk menyesuaikan durasi satu tahun dengan 365,25 hari. Sebelumnya, bangsa Romawi menghitung satu tahun hanya dengan 355 hari.
Kemudian, kalender Gregorian yang digagas oleh Paus Gregorius XIII menggantikan kalender Julian pada akhir abad ke-16. Meskipun masih tidak sempurna, kalender ini mengurangi penyimpangan waktu menjadi hanya beberapa detik.
Kesalahan Kalender Julian dan Reformasi oleh Gregorius ; Kesalahan kalender Julian, lebih panjang 0,0078 hari daripada tahun tropis, mengakumulasi selama periode antara 46 SM dan 1582 M. Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII mereformasi kalender dengan menetapkan aturan bahwa semua tahun habis dibagi 4 adalah tahun kabisat, kecuali tahun abad yang habis dibagi 400.
Masalah Administratif ; Meskipun memiliki keunikan, lahir di tahun kabisat pada hari kabisat dapat menimbulkan masalah administratif. Beberapa formulir pemerintah meminta pemilihan tanggal ulang tahun untuk orang yang lahir pada 29 Februari, memilih antara 28 Februari atau 1 Maret.
Teknologi membantu dalam pencatatan, tetapi masih mungkin ada kendala dalam sistem kesehatan, polis asuransi, dan organisasi lain yang tidak selalu mengakomodasi tanggal tersebut.
Saat ini, sekitar 5 juta orang di seluruh dunia merayakan ulang tahun kabisat, menjadi momen spesial di antara 8 miliar penduduk Bumi (sdn)