INIPASTI.COM, SUDIANG – Hapsa baru saja meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada bulan Juli 2018. Perasaan senang dan lega telah menyelesaikan studi yang dijalani sejak 2013 lalu, tampak saat ia menjadi salah satu dari ratusan wisudawan kala itu.
Dua bulan berikutnya, suka cita kembali ia rasakan. Pemilik nama lengkap Sitti Hapsah Baharuddin ini mendapatkan panggilan dari Allah SWT untuk menuju baitullah. Kesempatan yang sangat jarang didapatkan oleh semua orang apalagi di usianya yang baru 22 tahun.
Putri dari pasangan Baharuddin dan Nurhaedah ini bahkan tercatat sebagai Jemaah Calon Haji (JCH) termuda Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Ia didaftarkan oleh orangtuanya di Kementerian Agama (Kemenag) Pangkep pada tahun 2009. Kala itu, ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tepatnya kelas 1 SMP di Pesantren IMMIM Pangkep.
Raut kebahagiaan terpancar jelas pada wajah oriental milik Alumnus SMA Negeri 1 Pangkajene ini. Betapa tidak, selain menjadi JCH termuda, Hapsa juga berangkat haji bersama 4 orang anggota keluarganya.
“Alhamdulillah senang sekali. Apalagi saya berangkat sama keluarga. Kami berlima berangkat haji, saya, etta (bapak,red), mama, kakak dan tante,” ucapnya dengan nada senang.
Tak hanya itu, perempuan kelahiran Pangkep, 13 September 1995 ini akan mendapati hari lahirnya di tanah suci. Anak ketiga dari 4 bersaudara ini berangkat haji pada Senin, 6 Agustus kemarin. Dengan demikian, saat merayakan ulang tahunnya yang ke-23, ia masih berada di Arab Saudi.
“Bahagianya juga karena kan pas ulang tahun saya nanti masih di sana (Arab Saudi,red). Kemungkinan saya di Madinah nanti pas ultah,” katanya.
Hapsa memang tergabung dalam Kloter 24 Embarkasi Makassar. Bersama 225 JCH Pangkep lainnya, ia telah terbang ke Jeddah. Kloter 24 ini dijadwalkan kembali ke tanah air pada 16 September mendatang.
Berbagai titipan doa juga ia akui diterima dari teman-temannya. “Banyak sekali yang nitip doa. Katanya titip doa supaya didekatkan sama jodohnya,” ungkapnya.
Hapsa pun bertekad untuk menjalankan ibadah haji dengan baik. Ia berdoa agar bisa melaksanakan rukun Islam yang kelima ini tanpa ada satupun kendala. Dengan harapan, setelah ia menunaikan ibadah haji dan meraih haji mabrur ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan lebih istiqomah serta menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. (Sule)