INIPASTI.COM, MAMUJU UTARA – Setiap daerah otonom harus memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Dengan keunggulan seperti itu, daerah memiliki peluang untuk mandiri. Untuk bisa mandiri, menurut Agus pemimpin daerah harus kreatif. Semua komponen pemerintah daerah tidak boleh stagnan, mereka harus memperlihatkan kemampuan berinovasi. Masyarakat biasanya mengikuti pola yang diperlihatkan oleh pemerintah. Daerah-daerah pinggiran seperti Pasang Kayu di Mamuju Utara masyarakatnya masih perlu selalu diarahkan. Daerah kami sangat potensial, memiliki kekayaan alam yang bagus, akan tetapi sumberdaya manusianya masih perlu diperkuat, jelas Agus.
Agus mengharapkan pemerintah pusat terus memberikan asistensi dan supervisi kepada pemerintah daerah. Dengan cara itu, visi nasional dapat diraih melalui kekuatan daerah. Mamuju Utara menurut Agus, adalah salah satu daerah yang memberikan kontribusi yang tinggi dalam hal pertumbuhan ekonomi. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir di Mamuju Utara di atas 9 persen. Pada saat yang bersamaan pemerintah berhasil menurunkan rata-rata jumlah masyarakat miskin menjadi dibawah 9 persen. Demikian juga pengangguran, tambah Agus.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Mamuju Utara didukung oleh keunggulan komparatif yang kami miliki. Kami memiliki puluhan ribu hektar perkebunan coklat dan kelapa sawit. Masyarakat pantai dapat menghasilkan hasil laut yang melimpah. Sekarang kami sedang melakukan transformasi sektor pertanian tradisional menjadi pertanian modern, yang mengandalkan teknologi dan industri. Langkah ini menurut Agus adalah upaya untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.
Saat ini Pemerintah Mamuju Utara sedang menyelesaikan blueprint perencanaan untuk lima tahun kedepan, untuk memastikan agar terjadinya transformasi sektor pertanian, dari sektor pertanian tradisional menjadi sektor pertanian modern yang mengandalkan teknologi dan industri. “Saya yakin, jika terjadi transformasi pada sektor pertanian, pertumbuhan ekonomi akan meningkat lagi, income masyarakat dapat meningkat dua, sampai tiga kali lipat untuk lima sampai sepuluh tahun mendatang,” tutup Agus. (if)