Penulis:
Adhe Achmad
INIPASTI.COM, GOWA-Salah satu kebijakan pimpinan kampus UIN Alauddin Makassar (UINAM) mengenai auto parkir kembali menjadi sorotan bagi mahasiswa UINAM, Sabtu (17/12/2016).
Setelah beberapa bulan terakhir menjadi sorotan di kalangan mahasiswa dan juga di media, kebijakan pimpinan terkait parkir berbayar (Auto Parkir) menuai reaksi dari berbagai kalangan aktivis UINAM.
Bahkan ada pula aktivis yang mencurahkan reaksinya di media sosial Facebook. Salah satunya, Emba Ilham yakni beliau mantan Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA-F) Fakultas Saintek.
Ilham sapaan akrabnya, dalam statusnya di akun Facebook, ia menuliskan, kita perlu (kembali) berpikir positif. UINAm sepertinya mencoba untuk sekali lagi memperlihatkan keberadabannya lewat kebijakan pimpinannya, sebut saja penerapan sistem parkir berbayar.
Ia juga menuliskan, mungkin saja UINAM bermaksud menyampaikan ke khalayak banyak, bahwa cara-cara beradab ya seperti itu. Semisal menjadikan kampus plat merah sebagai lahan bisnis, layaknya kampus swasta (kampus swasta pun tidak begitu-begitu amat).
Tak hanya itu, dalam tulisannya di media sosial, ia mengatakan, mungkin saja UINAM mencoba mempertontonkan cara-cara berbisnis yang beradab dengan cara meraup sebanyak-banyaknya keuntungan dari mahasiswa, yg kemudian memunculkan pertanyaan, ini kampus atau korporasi? Ya, sekali lagi UINAM sudah terlanjur melabeli diri sebagai kampus peradaban yang tak bisa lagi diganggu gugat oleh siapapun. Bahkan hal-hal biadab sekali pun akan dianggap sebagai hal yang sudah beradab.