INIPASTI.COM, JAKARTA- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menilai kebijakan Kampus Merdeka berpeluang meningkatkan peneliti di Indonesia di Gedung BPPT II, Jakarta, Senin (27/1).
Hal ini adanya koordinasi pemerintah dalam menata pendidikan. Lebih lanjut ,pihaknya mendukung kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini.
Salah satu kebijakan di dalam Kampus Merdeka adalah memberikan waktu tiga semester bagi mahasiswa untuk merasakan belajar di luar program studi. Satu semester boleh digunakan untuk mempelajari mata kuliah di luar program studi.
Bambang melihat kebijakan tersebut akan memberi kemudahan pada mahasiswa yang memiliki minat di bidang penelitian atau pengabdian masyarakat.
Ia mengatakan, penelitian biasanya paling banyak datangnya dari mahasiswa. Meskipun demikian, ia mengakui saat ini memang agak sulit menemukan mahasiswa yang memiliki ketertarikan di bidang penelitian karena akses mereka terhadap hal tersebut masih terbatas.
Apabila pada kebijakan sebelumnya mahasiswa selama delapan semester harus habis di kampus dan beberapa semester magang atau KKN, maka yang menjadi peneliti memang yang sejak awal berminat. Menurut dia, dengan adanya kebijakan Mendikbud yang baru diharapkan meningkatkan kemungkinan seorang mahasiswa untuk lebih berminat pada bidang penelitian.
Bambang menjelaskan, selama ini orang yang menjadi peneliti masih terbatas. Melalui Kampus Merdeka, akses ke bidang penelitian lebih besar dibandingkan sebelumnya.
(Dhirga Erlangga)